TEMPO.CO, Semarang -- Komandan Komando Resor Militer 071/Wijayakusuma Cilacap Kolonel (Infanteri) Edison meminta penjagaan Abu Bakar Ba'asyir di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan diperketat. Sebab, menurut dia, selama ini Ba'asyir bebas menerima tamu yang didoktrin untuk menyebarkan ajaran Islam garis keras.
"Setiap pekan ada 15 sampai 20 orang mendapat doktrin dari dia (Ba'asyir). Ini berbahaya karena doktrinnya ingin menjadikan Indonesia sebagai negara Islam," kata Edison dalam rapat koordinasi pemantapan sinergi pencegahan dan penanggulangan pergerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang digelar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa, 7 April 2015.
Ba'asyir adalah pemimpin Jemaah Anshorut Tauhid yang dihukum 15 tahun penjara karena terlibat kasus terorisme. Ia mendekam di LP Nusakambangan sejak Januari 2014. Edison meminta orang yang mengunjungi Ba'asyir di Nusakambangan dibatasi jadi hanya keluarganya saja.
Edison juga meminta agar penjara Ba'asyir dipindahkan ke LP lain yang sulit dijangkau. "Kalau di Nusakambangan hanya dengan motor saja bisa datang ke sana," kata Edison.
Sesuai data pemantauan yang dilakukan tentara di Cilacap, ujar Edison, selama 2014, Ba'asyir dikunjungi pembesuk sebanyak 964 orang. Jika ditambah pada 2015, jumlahnya mencapai seribuan. "Rincian pembesuknya adalah dari Jawa Tengah sebanyak 267 orang, Jawa Barat 96, DKI Jakarta 207, dan Jawa Timur 163 orang," katanya.
Ba'asyir, kata Edison, selalu mengatakan pada pembesuknya bahwa keadaan Indonesia selalu kacau karena dipimpin orang kafir. Edison heran mengapa Ba'asyir ditempatkan di blok yang luas. Apalagi blok itu dihuni Ba'asyir bersama para pengikutnya. "Mereka tidak seperti ditahan, tapi seperti di pondok pesantren," kata Edison.
Selain itu, kelompok Ba'asyir juga tidak mau memakan makanan yang diberikan LP. Mereka membuat makanan sendiri, sehingga kamarnya banyak menyimpan logistik.
Kepala Bidang Intelijen Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah Hartrisono membenarkan apa yang disampaikan Edison. "Kunjungan masih berlaku. Ada 15-20 orang setiap pekan," katanya.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Brigadir Jenderal Noor Ali menuturkan Ba'asyir memang pernah mendukung ISIS. Ia mengaku sudah melakukan tindakan. Namun Noor Ali enggan mengungkapkan apa tindakannya itu. "Masak harus bilang-bilang ke kalian," katanya.
ROFIUDDIN