Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teror-teror terhadap Tari Arizona dan Dugaan Keluarga

image-gnews
Tari Arizona, pegawai Pengadilan Tinggi Pontianak, yang menjadi korban pembunuhan. Foto: Istimewa
Tari Arizona, pegawai Pengadilan Tinggi Pontianak, yang menjadi korban pembunuhan. Foto: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Pontianak - Keluarga besar korban pembunuhan Tari Arizona meminta polisi menyidik latar belakang kasus-kasus yang pernah menimpa anaknya. "Anak saya tidak pernah dendam atau punya musuh. Tetapi sepanjang hidupnya, anak saya banyak tertimpa masalah, dari semenjak belum menikah hingga pernikahannya berakhir," kata Muhammad Taufik, ayah Tari, usai pelaksanaan rekonstruksi di kediamannya, Jalan Tani Makmur, Kotabaru Pontianak, Rabu, 1 April 2015.

Taufik menyatakan polisi perlu memanggil semua pihak yang terkait dengan masa lalu Tari. Orang-orang ini, kata Taufik, adalah orang yang mempunyai tunggakan masalah dengan Tari, dan bahkan belum ditindaklanjuti oleh kepolisian.

Desakan tersebut dilontarkan Taufik lantaran dikuatkan beberapa fakta yang didapat dari pihak kepolisian.

Taufik menyatakan, pelarian tersangka Rudi dikatakannya sangat terencana dan rapi. Bahkan kepolisian sempat lama menemukan jejak Rudi. Rudi juga tampak hendak melarikan diri keluar Pulau Kalimantan. "Seperti memang sudah direncanakan," kata Taufik.

Taufik meminta polisi tidak mengesampingkan informasi-informasi yang sudah diberikannya.

Husni Sanusi, paman Tari, menambahkan, korban pernah menyatakan sering diteror oleh mantan suaminya. "Korban juga difitnah selingkuh, saat ditemani makan bakso dengan orang yang menjaga rumahnya," kata Husni.

Tak hanya itu, tubuh Tari yang lebih besar dari pelaku, diyakini bisa melakukan perlawanan saat akan dianiaya. Tetapi luka-luka di tubuh korban sepertinya lebih dominan, sehingga korban diyakini tidak memberikan perlawanan yang berarti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tari juga memiliki ilmu bela diri. Hal ini yang semakin menguatkan keluarga bahwa Tari tak semudah itu dilumpuhkan. "Korban sering menelepon, sering curhat, kalau diteror dan dicegat seseorang tak dikenal," kata Farida, bibi korban.

Menanggapi keluhan keponakannya, Farida menyarankan agar menabrak orang yang mencegatnya dengan motor atau mobil.

Ditambah lagi, kejadian dilakukan saat korban sedang tidak ditemani kerabatnya. Seolah-olah, pelaku sudah mempelajari kebiasaan korban.

Secara terpisah, Kepala Kepolisian Resor Kota Pontianak, Komisaris Besar Raden Heru Prakoso, menegaskan pihaknya sudah mengedepankan teknik Scientific Crime Investigation untuk mengungkap kasus ini. "Pelakunya tunggal. Namun kita berhasil menangkap penadah barang-barang korban yang dijual pelaku," katanya.

Suami Tari, Novi, tidak bisa dihubungi langsung karena tuna rungu. Keluarga sebenarnya menutupi peristiwa ini dari Novi. Namun, Novi mengetahui dari sosial media. Novi bahkan sempat membuat status bela sungkawa untuk Tari. Menurut ayah Novi, Ali Anafia, saat kejadian, Novi berada di Jakarta. Bahkan Novi tidak pulang ke Pontianak Hari Raya Idul Fitri lalu.

ASEANTY PAHLEVI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

8 jam lalu

Sidang tuntutan Altafasalya Ardnika Basya,  terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan di Pengadilan Negeri Depok, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. Foto : Humas Kejari Depok
Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.


Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

13 jam lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.


6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

14 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.


Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

14 jam lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.


Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

16 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.


Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

16 jam lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang


Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

23 jam lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper


Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

1 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.


Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

1 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.


Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

1 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.