Diakui Luhut, Purbaya menjadi kontroversi karena banyak orang menyoal posisinya sebagi anggota Staf Ahli Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Secara profesional memang membantu Hatta, namun saat kampanye ia sudah membantu Jokowi, tapi tidak terlihat," kata Luhut.
Sementara Eko Sulistyo, adalah anggota tim kampanye Jokowi dari Solo. Menurut Luhut, Eko dipilih karena dinilai jaringan yang kuat di masyarakat. Pengalamannya menjadi relawan pada kampanye, menjadi pertimbangan. "Dia akan menjalankan fungsi komunikasi ke parlemen, partai politik dan relawan," kata Luhut.
Kelima nama itu sudah diajukan kepada Presiden Jokowi. Sumber Tempo di Istana menyebutkan, kabarnya Keputusan Presiden tentang para deputi itu sudah diteken sebelum Presiden berangkat ke Jepang. "Lima deputi itulah yang akan menjadi bemper Presiden Jokowi," kata politikus di Istana itu.
Karenanya, sudah beberapa kali beberapa dari deputi itu terlihat ikut dibawa Luhut dalam rapat kabinet terbatas."Tugasnya memberikan masukan alternatif kepada presiden, untuk mempermudah pengambilan keputusan," kata politikus itu. Cara ini, dilakukan karena selama ini, Presiden Jokowi merasa ditekan oleh sejumlah politikus koalisi partai yang menyokongnya.
TIM TEMPO