TEMPO.CO, Lamongan - Ririn, 44 tahun, satu di antara 16 warga Indonesia yang disebut-sebut sedang ditahan di Turki setelah sebelumnya ditangkap saat hendak menyeberang ke Suriah, benar tak berada di rumahnya di Kampung Gowang, Kelurahan Belimbing, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Dia disebut telah pergi bersama suami dan anak serta menantu dan cucu yang seluruhnya berjumlah sepuluh orang pada Juli lalu--sebelum Lebaran.
“Pamitnya ke Solo dulu sebelum ke luar negeri, mau iktikaf (merenung),” kata Lurah Belimbing, Toha Mansyur, Jumat, 13 Maret 2015.
Hingga Jumat, 13 Maret 2015, mereka belum kembali lagi. Sebelum berangkat, keluarga itu disebut telah menjual rumah. Adapun satu rumah yang masih ada saat ini dibiarkan kosong tak terawat. Kabar yang datang ke kempung itu, Amin, istri Ririn, sudah meninggal.
Mansyur mengatakan selama ini Amin dikenal punya usaha di sektor kelautan. Dia punya dua perahu yang disewakan kepada nelayan di pesisir Pantai Utara Jawa, tepatnya di Kecamatan Paciran. Dari usaha tersebut, Amin diyakini bisa mencukupi keluarganya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lamongan Sujito mengatakan pihaknya sudah mendata sepuluh warga Kecamatan Paciran yang berangkat ke Suriah. Dia juga membenarkan kabar bahwa satu keluarga itu juga masih memiliki hubungan dengan terduga terroris yang tewas dalam penyergapan di Tulungagung beberapa bulan lalu.
Sebelumnya telah dipastikan adanya 16 warga Indonesia yang sedang ditahan oleh pemerintah Turki. Mereka diduga hendak menyeberang ke Suriah dan bergabung dengan kelompok Islam radikal, ISIS.
Pada mulanya, ke-16 warga itu disangka warga Indonesia yang bertolak dari Jakarta pada Februari lalu. Mereka sejauh ini belum ditemukan setelah memisahkan diri dari rombongan wisata dan hilang kontak.
SUJATMIKO