3. Ribut-ribut Sebelum Terbunuh
Polisi memperkirakan waktu kematian Tari terjadi pada Selasa antara pukul 11.00 WIB hingga Rabu pukul 02.00 WIB. Dugaan waktu kematian ini sejalan dengan kesaksian Munade, 46 tahun, tetangga korban. Saat korban ditemukan tak bernyawa, Muandi mengaku mendengar keributan. “Ribut-ribut terjadi pukul setengah dua. Tapi saya tidak mendengar lagi, karena hari itu hujan deras,” katanya.
Namun, Munade tidak bisa merinci dengan jelas kehebohan yang terjadi pada dini hari itut. “Soalnya, terima telepon juga suka ribut. Jadi kami tidak heran kalau ada keributan di rumah itu,” katanya. Hingga saat ini, polisi sudah memeriksa keterangan dari enam saksi terkait pembunuhan janda beranak satu itu. Walau belum ada tersangka, namun polisi telah menemukan petunjuk dalam kasus ini.
4. Misteri Pria di Bawah Pohon
Beberapa jam sebelum ditemukan tewas, Tari Arizona sempat terekam kamera pengawas (CCTV) milik kantornya tengah berbincang dengan seorang pria di bawah pohon. Semasa hidup, kata Komisaris Andi Yul, Tari kerap diantar-jemput oleh seorang pria. “Nanti akan kami ungkap identitasnya jika ada titik terang. Tidak sekarang karena akan mengaburkan penelidikan,” kata Andi Yul.
Hingga Kamis, 12 Maret 2015, tim penyelidik Kepolisian sudah memeriksa enam saksi, mulai dari paman korban, para jiran, hingga rekan-rekan korban. Hingga kini, Komisaris Andi Yul, mengatakan belum ada penetapan tersangka. Andi mengaku polisi masih terus bekerja keras untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis yang banyak menarik perhatian warga Kota Pontianak itu.
5. Cekcok dengan Mantan Suami
Bekas adik ipar korban, Mirza Berliandy, mengakui Tari sempat bermasalah dengan Muhammad Noviandi, mantan suaminya yang juga kakak Mirza. Ia mengatakan, banyak yang mengaitkan kasus ini dengan kekerasan yang pernah dialami Tari dua tahun silam. Tari memang melaporkan anak bekas Ketua DPRD Pontianak itu ke polisi dalam kasus kekerasan rumah tangga. Noviandi akhirnya meringkuk di penjara.
Mirza meminta masyarakat tidak mengaitkan kematian Tari dengan Noviandi, yang juga penyandang tuna rungu. “Abang saya sudah menebus kesalahannya di dalam tahanan,” ujarnya, Kamis, 12 Maret 2015. Mirza mengatakan, walau abangnya tidak bisa membaca, namun Noviandi aktif memantau berita di media sosial. Keluarga tidak ingin Noviandi mengetahui bahwa dia kembali dikaitkan dengan kematian Tari.
6. Memburu Saksi Kunci
Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kota Pontianak tengah memburu seorang pria yang melarikan diri ke luar Kota Pontianak sejak Kamis, 12 Maret 2015. Pria itu diduga kuat saksi kunci pembunuhan Tari. “Orang ini kami yakini mempunyai kaitan dengan kasus pembunuhan Tari Arizona. Namun, identitas belum bisa kami ungkapkan,” ucap Komisaris Polisi Andi Yul, Jumat, 15 Maret 2015.
Menurut Andi Yul, beberapa titik terang sudah ditemukan oleh tim penyidik, tinggal menghubungkan titik-titik itu dengan mencari alat bukti yang mendukung analisa penyidik. Walau ada barang korban yang hilang, namun polisi masih belum mau mengungkap motif pembunuhan janda cantik tersebut. “Motor jenis Mio milik korban hilang, berserta dua telepon selular korban,” kata Andi Yul.
ASHEANTY PAHLEVI | BC