TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Surabaya Wisnu Sakti Buana menunggu keputusan Dewan Pimpinan Pusat PDIP untuk pencalonan Wali Kota Surabaya 2015. "Kewenangan penuh ada di DPP," kata Wisnu kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Kamis, 12 Maret 2015.
Wisnu juga belum bisa memastikan apakah nama Tri Rismaharini dimasukkan ke dalam penjaringan bakal calon Wali Kota Surabaya. Namun rekomendasi untuk Risma tetap mungkin. Dalam pemilu lima tahun lalu, kata Wisnu, nama Risma juga tidak keluar dalam rapat kerja cabang khusus (rakercabsus). Namun ternyata Risma-Bambang Dwi Hartono yang kemudian direkomendasikan DPP.
Demikian pula untuk Pemilu Wali Kota Surabaya 2015 ini. Sebagai Ketua DPC, Wisnu siap menerima rekomendasi DPP, dalam hal ini ketua umum. "Apa pun rekomendasinya, kami tegak lurus dengan ketua umum partai," ujar Wisnu.
PDIP satu-satunya partai yang bisa mengusung calon Wali Kota Surabaya tanpa koalisi dengan partai lain. Menurut Wisnu, pihaknya akan tetap menjalankan mekanisme partai. Setelah konferensi cabang, partai akan membahasnya dalam rapat kerja cabang yang rencananya digelar akhir pekan ini.
Rapat tersebut akan membahas pelaksanaan program penjaringan dan penyaringan. "Mau kami buka setelah itu (rakercab) atau setelah konres, kami putuskan di rakercab," kata Wisnu.
Selanjutnya dilakukan penjaringan yang hasilnya dibawa ke rakercab khusus. Hasil penjaringan itu merupakan aspirasi internal dari tingkat struktur hingga ranting, yang jumlahnya hampir 2.000 kader.
Hasil suara kader itulah yang kemudian disampaikan ke DPP melalui Dewan Pimpinan Daerah PDIP. Ada atau tidak ada calon diserahkan sepenuhnya kepada DPP, khususnya ketua umum yang sudah mendapat mandat dari kongres partai pada 9 April 2015.
Pernyataan Wisnu berbeda dengan Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya, Sukadar. Menurut Sukadar, sebagian besar pengurus cabang tidak ingin mengusung Risma. Sebab, Risma dinilai tidak berkontribusi terhadap partai.
Bahkan Sukadar menegaskan DPC tidak akan mengemis kepada Risma untuk kembali dicalonkan sebagai wali kota. "Kami enggak akan ngemis ke Risma agar ia bersedia dicalonkan lagi," ujarnya. DPC, kata Sukadar, lebih memilih mengusung calon dari internal PDIP.
Ia yakin DPP akan memperhatikan usulan DPC dalam mengambil keputusan. Apalagi DPC menjadi elemen partai yang memahami peta politik lokal.
AGITA SUKMA LISTYANTI