TEMPO.CO, Yogyakarta - Gara-gara ajakan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais, bekas Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir mengaku kembali terjun ke panggung politik. Soetrisno, Ketua Umum PAN periode 2005-2010, mengatakan, menjelang Kongres PAN di Bali, banyak kader PAN yang datang menemuinya.
Kader penting yang merapat ke dia, menurut Soetrisno, termasuk calon Ketua Umum PAN yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan. "Puncaknya, Pak Amien Rais yang mengajak," ujarnya di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu, 25 Februari 2015.
Setelah tak menjabat Ketum PAN, nama Soetrisno sempat tenggelam dari panggung politik Indonesia. "Pada 2010, saya menarik diri," ucapnya. Meski telah menarik diri dari dunia politik, ia mengaku banyak ditawari mendirikan partai politik baru. "Tapi saya tak ambil."
Soetrisno menuturkan keputusan meninggalkan dunia politik kala itu sebagai langkah meninggalkan yang dia sebutkan "kegelapan menuju terang". Namun, kata dia, kehidupan itu mirip putaran roda. Kadang di atas, kadang di bawah. "Kadang sadar, kadang tersesat," ujarnya.
Selain ajakan dari Amien Rais, ucap Soetrisno, keputusan untuk kembali ke panggung politik juga dipengaruhi ustadnya. Politik, pada dasarnya, adalah sarana perjuangan dan dakwah. "Kalau (politik) ini disalahgunakan, pasti juga salah besar," tuturnya.
Soetrisno datang ke kantor Muhammadiyah bersama rombongan Zulkifli. Kedatangannya sempat mengagetkan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin. Dalam pertemuan itu, Din mengaku mengenal baik Soetrisno. Jadi, dia memahami keputusan Soetrisno kembali ke panggung politik. "Saya paham lahir-batin, tapi pilihan terakhir itu tidak pernah dikasih tahu," katanya.
Anggota tim sukses Zulkifli, Totok Daryanto, menyatakan Amien Rais memang kerap menemui Soetrisno untuk mengajak kembali berpolitik. Bahkan Totok mengklaim dialah yang mengatur pertemuan antara Amien dan Soetrisno. "Saya anak buahnya Pak Amien," kata Totok, anggota DPR dari Fraksi PAN.
ANANG ZAKARIA