TEMPO.CO , Tasikmalaya:Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tasikmalaya Kota masih menyelidiki kasus keracunan siswa sekolah dasar di Mangkubumi, Tasikmalaya. Penyidik telah memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti untuk dilakukan penelitian di laboratorium Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Bandung. Sebelumnya diduga mereka keracunan 'ciken' (ayam goreng) yang dimakan dengan saos.
"Kami masih dalam proses penyelidikan," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tasikmalaya Kota, Ajun Komisaris Rusdiyanto saat dihubungi Jumat, 6 Februari 2015.
Rusdiyanto belum bisa menyimpulkan sumber atau penyebab keracunan. Setelah hasil uji laboratorium keluar, penyidik baru akan melakukan penyidikan. "Belum disimpulkan sumber keracunan darimana kalau belum ada hasil dari laboratorium," kata dia.
Adapun korban keracunan makanan, saat ini sudah mulai membaik. Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (Kabid P2KL), Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Didin Fitriyadi mengatakan, saat ini jumlah korban keracunan yang dirawat di Puskesmas Cigantang tinggal sebelas orang.
Selain di puskesmas, ada delapan siswa yang dirawat di Rumah Sakit Umum Dokter Sukardjo. "Dua pasien dirujuk ke rumah sakit," kata dia.
Sebanyak 117 Sekolah Dasar Negeri 2 Cigantang, Tasikmalaya, Jawa Barat, keracunan makanan. Para korban menyantap jajanan di sekolah yang diduga beracun. “Ada 117 orang siswa yang keracunan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Cecep Zainal Kholis, saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis, 5 Februari 2015.
Para siswa mengeluh pusing, mual, dan buang air setelah menyantap jajanan pada Selasa pagi lalu. Gejala itu timbul setelah mereka memakan jajanan ayam goreng tepung yang dinamakan “ciken”.
Kepolisian Resor Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, telah memeriksa empat pedagang yang berjualan di SDN 2 Cigantang. “Empat pedagang sudah diperiksa. Kami juga sudah mengambil sampel makanan dan diserahkan ke Dinas Kesehatan,” kata Rusdiyanto.
Keempat pedagang itu, kata Rusdiyanto, biasa berjualan di depan sekolah. Namun hingga kini polisi belum menetapkan satu orang pun sebagai tersangka. Polisi masih menunggu hasil uji laboratorium. “Menunggu hasil laboratorium, apakah makanan mengandung bahan berbahaya atau tidak,” kata dia.
CANDRA NUGRAHA