Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Legislator Blitar Studi Banding, Anggaran 4 M  

image-gnews
Ilustrasi. asia.ru
Ilustrasi. asia.ru
Iklan

TEMPO.CO, Blitar - Sejak Selasa, 27 Januari, hingga Kamis, 29 Januari 2015, kantor wakil rakyat Kabupaten Blitar dipastikan melompong. Hampir seluruh perwakilan partai politik di kantor itu melakukan kunjungan kerja. Tujuannya antara lain Lamongan, Jombang, Situbondo, Jember, hingga Semarang, dan Karanganyar, Jawa Tengah.

Ketua Fraksi Partai Golkar Suswati membenarkan hal itu. Dia tengah melakukan kunjungan kerja ke Semarang. “Badan yang lain juga melakukan kegiatan yang sama.” Suswati menyampaikan pesan singkatnya melalui ponsel kepada wartawan, Rabu, 28 Januari 2015.

Seorang personel Sekretariat Dewan Kabupaten Blitar mengatakan kepergian para wakil rakyat ini merupakan agenda tetap. Bahkan rencana kunjungan yang tak pernah terpublikasi hasilnya ini sudah direncanakan sejak awal mereka menjabat. Biasanya lokasi dan agenda kunjungan itu mereka tentukan sendiri. “Duitnya juga besar,” kata dia sambil tertawa.

Seorang wakil rakyat berhak mendapatkan uang saku dan uang makan Rp 500 ribu per hari untuk kunjungan di Jawa Timur. Jumlah itu bisa meningkat jika lokasinya lebih jauh hingga kisaran Rp 700-800 ribu per hari.

Tak hanya itu, masing-masing legislator juga berhak mendapatkan uang pengembalian (cash back) dari pembayaran hotel, kendaraan darat, atau pesawat terbang. Karena itu tak heran jika alokasi anggaran akomodasi mereka lebih besar dibandingkan biaya riil yang dikeluarkan. Dalam kunjungan tiga hari ini, masing-masing anggota Dewan diperkirakan bisa mengantongi uang tunai antara Rp 5-7 juta. (Baca: Nglencer ke Bali, Anggota DPRD Disambut Rebana)

Besarnya kebutuhan kunjungan kerja ini juga tercatat dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Blitar tahun 2015. Meski tak menjelaskan angkanya secara persis, namun personel Sekretariat Dewan itu mengatakan kurang-lebih sama dengan tahun lalu yakni Rp 4 miliar. Uang itu sebisa mungkin habis terserap sebagai salah satu tolok ukur kinerja mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kunjungan kerja anggota Dewan ini dikecam anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Pengurus Besar PMII Biro Ristek Mahathir Muhamad mengatakan perilaku anggota Dewan tidak berubah dari tahun ke tahun. Karena itu dia mendesak agar negara menghapus anggaran kunjungan kerja untuk menekan pemborosan. “Pejabatnya diminta hemat, ini malah Dewan-nya yang boros,” katanya. (Baca: Dana Perjalanan DPRD dan Pejabat DIY Capai Rp 97 M)

Mahathir juga menduga ada modus lain yang digunakan para anggota Dewan ini untuk menggarong uang negara. Salah satunya dengan berpura-pura tidak ikut berangkat namun tetap meminta jatah fasilitas yang diberikan kantor Sekwan berupa uang tunai. “Mereka ini rata-rata berwatak ganda yakni mempertahankan citra dan nama baik di masyarakat namun tetap menggarong uang di belakang.” (Baca: Ruang Karaoke DPRD Banten Dipertahankan)

HARI TRI WASONO

Terpopuler

Selalu Bilang Next, Ceu Popong Tegur Menteri Anies 
Pngacara Budi Gunawan Kini Incar Penyidik KPK
KPK Rontok, Giliran Yusuf PPATK 'Diteror' DPR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ngotot Minta Tim Ahli, Ini Alasan Anggota DPRD DKI

31 Juli 2017

Ilustrasi gedung DPRD DKI Jakarta. TEMPO/Subekti
Ngotot Minta Tim Ahli, Ini Alasan Anggota DPRD DKI

Anggota DPRD DKI ngotot meminta tim ahli dalam Raperda tentang Hak Keuangan dan Administrasi Pimpinan dan Anggota DPRD.


DPRD DKI: Sistem Tunjangan Politikus Berbeda dengan Pegawai

26 Juli 2017

(Ki-ka) Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik, Plt. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono, Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana, Kepala Bappeda DKI Tuty Kusumawaty dalam rapat koordinasi di Balai Kota DKI, 26 Mei 2017. Tempo/Friski Riana
DPRD DKI: Sistem Tunjangan Politikus Berbeda dengan Pegawai

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana mengatakan kinerja anggota DPRD tidak berdasarkan jam kerja.


Kenaikan Tunjangan DPRD DKI Masuk dalam APBD Perubahan 2017

26 Juli 2017

Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat saat wawancara dengan tim Majalah TEMPO. Maria Fransisca
Kenaikan Tunjangan DPRD DKI Masuk dalam APBD Perubahan 2017

Djarot mendukung kenaikan tunjangan DPRD karena sejak 2004 belum ada penyesuaian. Kenaikan itu masuk dalam APBD Perubahan 2017.


DPRD DKI Minta Tambah Tenaga Ahli: Fakta: Maksimalkan Yang Ada

21 Juli 2017

Suasana rapat paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta, Selasa, 29 November 2016. Rapat dihadiri oleh Plt Gubernur DKI Jakarta, Ketua DPRD DKI Jakarta, sejumlah pimpinan dan anggota DPRD DKI Jakarta, dan pejabat daerah. Tempo/REZA SYAHPUTRA.
DPRD DKI Minta Tambah Tenaga Ahli: Fakta: Maksimalkan Yang Ada

Tigor menilai, tenaga ahli yang berasal dari Sekretariat DPRD saat ini dirasa sudah cukup hanya tinggal dimaksimalkan pekerjaannya.


Naik 20 Persen, Anggaran Reses DPRD Makassar Jadi Rp 4,5 M

20 Januari 2016

Seorang peserta aksi menyampaikan orasi dalam aksi unjuk rasa di halaman kantor DPRD kota Makassar, Sulawesi Selatan, 15 Desember 2015. Sejumlah massa yang tergabung dalam Masyarakat Anti Penggusuran menolak rencana penggusuran yang akan dilakukan terhadap pedagang kaki lima yang berlokasi di depan kampus UNM yang akan dilakukan oleh pemerintah kota Makassar. TEMPO/Iqbal Lubis
Naik 20 Persen, Anggaran Reses DPRD Makassar Jadi Rp 4,5 M

Ini akan digunakan untuk membiayai pertemuan dengan para konstituen.


Anggaran Kunjungan Kerja DPRD Cirebon Rp 5,8 Miliar

19 Januari 2016

Gedung DPRD Kota Cirebon. TEMPO/Subekti
Anggaran Kunjungan Kerja DPRD Cirebon Rp 5,8 Miliar

Anggaran kunjungan kerja DPRD Kota Cirebon masih bisa bertambah.


Tunjangan DPR Naik, Pemerintah dan Dewan Saling Tuding

21 September 2015

Ilustrasi Rapat Paripurna di Gedung DPR, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Tunjangan DPR Naik, Pemerintah dan Dewan Saling Tuding

Pemerintah membantah menyetujui kenaikan tunjangan DPR.


Jokowi Ngamuk Soal Tunjangan Mobil, Andi Widjajanto Ngaku  

7 April 2015

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto memberikan keterangan di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, 15 Januari 2015. Andi mengatakan Presiden Joko Widodo berencana mengumumkan opsi yang akan diambil atas Budi Gunawan pada malam ini. Tempo/Aditia Noviansyah
Jokowi Ngamuk Soal Tunjangan Mobil, Andi Widjajanto Ngaku  

Andi sudah melapor ke Presiden Jokowi mengenai kronologi terbentuknya perpres tentang tunjangan mobil pejabat negara.


Jokowi Tambah Tunjangan Mobil Pejabat, Fadel: Katanya Hemat

4 April 2015

Fadel Muhammad. ANTARA/ Ujang Zaelani
Jokowi Tambah Tunjangan Mobil Pejabat, Fadel: Katanya Hemat

Fadel Muhammad meyakini semua pejabat negara sudah punya mobil.


Menteri Dalam Negeri Dituntut Tegas soal Dana Komunikasi Intensif

1 November 2010

Menteri Dalam Negeri Dituntut Tegas soal Dana Komunikasi Intensif

Total dana yang belum dikembalikan sebesar Rp 179,8 miliar.