TEMPO.CO, Madiun - Dinas Kesehatan Kota Madiun menggandeng para lurah untuk mengantisipasi meningkatnya serangan demam berdarah dengue (DBD). Sebab, daerah itu merupakan satu dari sebelas kabupaten/kota di Jawa Timur yang ditetapkan Gubernur Soekarwo sebagai daerah berstatus kejadian luar biasa DBD.
"Tadi semua lurah kami undang di Dinas agar menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan secara rutin," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun Agung Sulistya Wardani, Senin, 26 Januari 2015. (Baca: Dana Kurang, Jombang Tak Mau Tetapkan KLB DBD)
Dia menjelaskan, Kota Madiun ditetapkan sebagai daerah berstatus KLB DB karena meningkatnya jumlah penderita. Sejak 1 hingga 26 Januari 2015, sebanyak 23 warga terserang penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti ini. Sebagian penderita adalah anak-anak. Sedangkan jumlah kasus pada periode sama tahun 2014 hanya sepuluh. "Kalau Madiun masuk kategori (KLB DBD) karena peningkatan penderita, bukan kematian," ujar Agung. (Baca:Banyuwangi Sangkal Status KLB Demam Berdarah)
Penyakit DBD, dia melanjutkan, diprediksi berpotensi mewabah hingga Maret mendatang seiring dengan berakhirnya musim hujan. Karena itu, Dinas Kesehatan juga membagikan serbuk abate kepada warga yang tinggal di 27 kelurahan. "Diharapkan jumlah penderita bisa diminimalkan," ujar Agung.
Sekretaris Daerah Kota Madiun Maidi menambahkan, untuk mencegah penyakit DBD, sejumlah instansi teknis telah diminta mengecek saluran irigasi di sekitar permukiman warga. Apabila ada kerusakan yang menyebabkan genangan air yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, instansi terkait akan memperbaiki. "Koordinasi antar-SKPD (satuan kerja perangkat daerah) kami tingkatkan." (Baca: Jawa Timur Alami 'Peak Season' Demam Berdarah)
NOFIKA DIAN NUGROHO
Berita Lain
KPK-Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat...?
EKSKLUSIF: Gaya Jokowi Minta Bambang KPK Dilepas
Ini Alasan Moeldoko Mengirim TNI Menjaga KPK