TEMPO.CO , Yogyakarta:Tokoh dari Forum Kerukunan Umat Beragama Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta mendesak Presiden Joko Widodo mau pasang badan dan segera mengambil langkah penyelamatan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi yang tengah ‘diserang’ berbagai pihak. (IBaca:Save KPK, Pemeriksaan Bambang Setelah Salat Asar)
“Kami doakan pak Jokowi berbesar hati dan cepat mengatasi persoalan yang melanda KPK agar lembaga ini tetap kuat dan tangguh memberantas korupsi,” kata Wakil Forum Kerukunan Umat Beragama Gunung Kidul Pendeta Christiana Riyadi kepada Tempo, Jumat 23 Januari 2015. (Baca:KPK: Sejarah Akan Mencatat Anda, Presiden!0
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pada Jumat, 23 Januari 2015 ditangkap Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI dengan tuduhan pemberian keterangan palsu saat masih menjadi pengacara sengketa pilkada di Kabupaten Kotawaringin Barat tahun 2010 silam. (Baca:Bambang Widjojanto Tersangka: Kisah yang Menjerat)
Sehari sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad diserang Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang menyatakan Samad merupakan orang yang gagal melobi PDIP menjadi calon wakil presiden Jokowi.
Riyadi pun optimis, jumlah pimpinan KPK yang tersisa saat ini tidak bakal menyurutkan langkah pemberantasan korupsi. “KPK sudah terbukti sebagai lembaga kolegial yang kuat, rakyat sepenuhnya mendukung,” kata dia.
Sejak lima pimpinan KPK berkurang dengan purnanya masa tugas mantan wakil ketua KPK Busyro Muqoddas pada akhir tahun lalu, pimpinan KPK tinggal empat orang. Namun dengan penangkapan Bambang ini, diperkirakan pimpinan KPK akan menyusut lagi menjadi tiga orang jika Polri memaksa menahan Bambang. (Baca:Pelapor Kasus Bambang Widjojanto dari PDIP, Siapa Dia?)
“KPK masih satu-satunya lembaga yang mendapat kepercayaan masyarakat memberantas korupsi dibanding penegak hukum lain, tak perlu gentar meskipun jumlahnya minimalis,” ujar Riyadi.
Riyadi pun meminta KPK tangguh seperti episode pertama perang cicak versus buaya ketika menghadapi kasus korupsi yang dilakukan Inspektur Jenderal Djoko Soesilo 2012 silam. “Semoga KPK bisa lebih menjaga diri dari kepentingan-kepentingan politik yang seringkali kotor,” kata dia. (Baca:Kasus Bambang, PDIP Minta Jokowi Tak Intervensi)
PRIBADI WICAKSONO
Baca juga:
BW Ditangkap, Jokowi Bicara Pertumbuhan Ekonomi
#SaveKPK dan #SayaKPK Dikibarkan di Gedung KPK,
Pemkot Bogor Anggarkan Rp 10 Miliar untuk Taman
Sejuta Turis Australia Kunjungi Bali Tiap Tahun