TEMPO.CO, Jakarta - Calon Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, mengatakan harta kekayannya melonjak tajam karena ada penambahan nilai jual. Ia mengungkapkan, ada dua aset yang nilai obyek pajaknya melonjak tajam. (Baca : Budi Gunawan Tersangka, Tiga 'Dosa' Ini Melilitnya )
"Saya punya aset tanah di Jawa Barat yang dibeli tahun 2005 seharga Rp 300 juta," kata Budi di depan Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 14 Januari 2015. Sekarang, menurut Budi, harga tanah itu mencapai Rp 2,3 miliar. (Baca : Budi Gunawan Tersangka, Bukan Sekali Jokowi 'Nabok Nyilih Tangan' )
Aset lain yang nilainya melonjak tajam, kata Budi, adalah sebuah unit rumah susun yang dibeli pada 2004 dengan harga Rp 500 juta. "Saat ini harganya sudah mencapai Rp 2,5 miliar," kata Budi.
Menurut Budi, seluruh nilai hartanya berasal dari aset yang dapat dipertanggungjawabkan. "Saya kembali menyampaikan laporan harta pada Juli 2013, dan semua dapat dipertanggungjawabkan," katanya.
Calon Kapolri Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus gratifikasi. Kekayaannya bertambah lima kali lipat dalam lima tahun terkahir.
Pada 19 Agustus 2008, Budi menyerahkan LHKPN dengna nilai kekayaan Rp 4,684 miliar. Ia kembali melaporkan LHKPN pada 26 Juli 2013 dengan total harta Rp 22,6 miliar dan US$ 24 ribu dolar. Kenaikan itu sangat bombastis, mencapai lima kali lipat hanya dalam lima tahun.
INDRI MAULIDAR
Terpopuler
Budi Gunawan Dijerat: Jokowi Kelabakan, Mega Repot
Budi Gunawan Tersangka, Tiga 'Dosa' Ini Melilitnya
Gara-gara Budi Gunawan, Jokowi-KPK Dua Kali Perang