TEMPO.CO, Banyuwangi - Direktur Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jawa Timur Ony Mahardika mengatakan penambangan panas bumi di kawasan Gunung Ijen oleh PT Medco Geothermal Indonesia dapat mengancam sumber air warga Ijen. "Sebab, kawasan Gunung Ijen menjadi hulu sungai dan sumber air," kata Ony, Selasa, 6 Januari 2015.
Sungai-sungai di Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo, ujar dia, berhulu di Gunung Ijen. Berkurangnya ketersediaan air biasanya ditandai dengan menurunnya permukaan tanah dalam jangka panjang. Dampak negatif penambangan panas bumi, kata Ony, bisa disaksikan di wilayah vulkanis Taupo, Selandia Baru. Wairakei Power Station, proyek panas bumi terbesar kedua di dunia, telah menyebabkan penurunan muka tanah hingga 14 meter dalam 50 tahun di daerah tersebut.
Selain itu, Wairakei Power Station juga menyebabkan tercemarnya Sungai Waikato dengan arsenik. Udara di sekitar pertambangan turut tercemar gas karbon dioksida (CO2) dan gas asam sulfur (H2S). (Baca berita lainnya: Garap Geotermal, Pertamina Tambah Modal 25 Persen)
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Dewi J. Putriatni mengatakan proyek panas bumi di Ijen tak akan mengancam lingkungan. Sebab, wilayah pertambangan nantinya berada di luar kawasan yang akan dijadikan Taman Nasional Gunung Ijen. "Wilayahnya ke utara, di luar kawasan konservasi," kata Dewi saat dihubungi Tempo.
Saat ini PT Medco Geothermal Indonesia memperpanjang eksplorasi panas bumi di Gunung Ijen hingga 2015. Menurut Dewi, pemerintah Jawa Timur telah menyetujui perpanjangan eksplorasi itu pada 2014. "Perusahaan masih membutuhkan eksplorasi lanjutan di Ijen," katanya.
Baca Juga:
Menurut Dewi, PT Medco memperoleh kuasa eksplorasi seluas 62.620 hektare di kawasan Gunung Ijen sejak 2011. Masa eksplorasi pertama berakhir pada Agustus 2014. Sesuai Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi, kata dia, perusahaan bisa memperpanjang masa eksplorasi sebanyak dua kali, masing-masing selama setahun.
Hasil eksplorasi PT Medco, ujar dia, cukup positif karena menunjukkan bahwa potensi panas bumi di Ijen memang besar. Dia memperkirakan PT Medco bisa menaikkan tahapan eksplorasi ke eksploitasi pada 2016 mendatang.
Potensi panas bumi di Gunung Ijen diperkirakan menghasilkan energi listrik sebesar 270 megawatt yang nantinya dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara. Proyek senilai US$ 400 juta itu akan memiliki kapasitas 2 x 55 megawatt dengan harga jual listrik sesuai kontrak sebesar US$ 8,58 sen per kilowatt hour (kWh).
IKA NINGTYAS
Berita Terpopuler Lainnya:
Pelesir dan Belanja Sayur Organik di Yogyakarta
Ribut Slot Air Asia, Ini Rincian Tugas 4 Pemangku Otoritas Penerbangan
AS-Rusia Terancam Kembali ke Era Persaingan Nuklir
Misi Cari Air Asia, Prajurit Kece Juga Kangen Pacar
Ahok Pindahkan Lurah Susan dari Lenteng Agung