TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Daerah Jawa Timur tidak menganggap larangan memakai atribut Natal bagi muslim yang dilakukan Jemaah Ansyarus Syariah (JAS) di Mojokerto sebagai ancaman toleransi beragama.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Komisaris Besar Awi Setiyono larangan itu hanya bentuk ekspresi beragama yang dilindungi undang-undang. "Bukan ancaman, itu hanya ekspresi beragama saja," kata Awi, Senin, 22 Desember 2014.
Baca juga:
Sebelumnya, JAT (Jamaah Ansharut Tauhid) meminta pengusaha minimarket maupun mal tidak memaksa karyawannya yang beragama Islam untuk mengenakan atribut Natal, seperti topi santa dan bajunya. "Ini bukan tindak kejahatan. Kami hanya mengingatkan umat Islam bahwa ikut merayakan Natal itu enggak boleh," kata juru bicara JAS Indonesia Ahmad Fatih, Kamis, 18 Desember 2014. (Baca berita terkait: Bagi Selebaran Anti-Natal, JAS: Bagian dari Dakwah)
Meski demikian, kata Awi Setiyono, Polda Jawa Timur sudah memetakan daerah rawan ancaman terorisme. Sama seperti tahun lalu, polisi memusatkan pengamanan di daerah yang memiliki gereja besar, seperti Mojokerto, Surabaya, Malang, dan Batu.
Ada 9.904 personel yang dikerahkan untuk mengamankan perayaan Natal dan tahun baru 2015 mulai 23 Desember 2014 hingga 1 Januari 2015 atau selama Operasi Lilin berlangsung. Mereka terdiri dari 1.300 personel Polda Jawa Timur dan 8.600 personel dari seluruh jajaran kepolisian resor. (Baca: Alasan JAS Ngotot Sebar Larangan Ucapkan Natal)
Baca juga:
Para personel itu disiagakan untuk memantau dan mengamankan potensi kejahatan bajing loncat, kecelakaan, kemacetan, bencana longsor, serta banjir. Awi mengatakan potensi itu ada di daerah Tuban sampai Surabaya. "Ada sepuluh zona yang kami petakan," kata Awi.
Khusus daerah rawan bajing loncat, Polda Jatim mengerahkan penembak yang keberadaannya melekat di Satuan Brigade Mobil. (Lihat pula: 5 Ribu Polisi Jaga Perayaan Natal dan Tahun Baru)
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita Terpopuler Lainnya:
Dapat Grasi dari Jokowi, Eva Bande: Ini Keajaiban
Gubernur FPI Pantang Ucap Selamat Natal ke Ahok
Mendapat Grasi dari Jokowi, Siapa Eva Bande?
Premium Dihentikan, Menteri Energi Tanya Rini Soemarno