TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa wilayah mengalami bencana seperti longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah; dan banjir di Garut, Jawa Barat. Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa merespons bencana tersebut dengan menurunkan tim kemanusiaan.
Merespons longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, sejak Kamis malam, 11 Desember 2014, lembaga ini bergerak menuju lokasi kejadian menyusul tim pertama yang sudah lebih dahulu berangkat untuk penanggulangan bencana banjir. (Baca: Hunian Sementara untuk Korban Longsor Banjarnegara)
Saat ini, tim gabungan kemanusiaan Dompet Dhuafa yang terdiri dari tim evakuasi Disaster Management Centre (DMC), Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Purwokerto, Badan Pemulasaran Jenazah (Barzah), bersama elemen relawan lain melakukan evakuasi mencari korban tertimbun longsor.
Menurut Ahmad Juwaini, Presiden Direktur Dompet Dhuafa yang tengah berada di Qatar dalam agenda World Zakat Forum (WZF) pada Ahad, 14 Desember 2014, untuk merespons bencana baik dalam maupun luar negeri, mereka selalu bersinergi, berkolaborasi, dan melibatkan seluruh elemen masyarakat baik perorangan maupun lembaga.
“Modal sosial tersebut bisa segera turut andil di tahap respon, recovery, maupun preventif,” kata Ahmad. Ia menambahkan, kekhasan lembaganya sejak awal dalam penanganan kebencanaan selalu ditindaklanjuti dalam berbagai program pemberdayaan baik di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
“Bentuk program yang bisa dilakukan, pemberdayaan pasca-bencana seperti pemberian modal usaha dan keterampilan untuk bisa bekerja. Selepas bencana, masyarakat disadarkan dengan program pengurangan resiko bencana melalui sekolah mitigasi bencana,” katanya. (Baca: 2 Penyebab Longsor Banjarnegara Versi UGM)
Ia juga mengimbau agar pemerintah tidak mengacaukan tata ruang terutama area hijau dan area serapan air. Dan pemerintah diharapkan segera memperbaiki kawasan rawan longsor seperti yang terjadi di Banjarnegara. “Masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor bisa dipindahkan ke daerah aman dengan ganti rugi lokasi yang memadai dan persiapan modal sosialnya,” katanya.
Sementara itu, terkait dengan banjir di Kecamatan Cikajang, Garut, telah didirikan dapur umum oleh lembaga ini untuk kebutuhan 500 kepala keluarga pengungsi. Pendirian dapur umum ini dibantu warga sekitar dan telah didistribusikan logistik dan pakaian layak pakai sebanyak 66 paket. Dan untuk meminimalkan banjir tim bersama warga membuat tanggul darurat menggunakan karung berisi pasir.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Jokowi Bubarkan KHN, Dewan Gula, dan Dewan Buku
Ini Kegiatan Jokowi di Lokasi Longsor Banjarnegara
Jokowi Akan Hadir di Peringatan 10 Tahun Tsunami
Blue Bird Pilih Tarif Bawah, YLKI:Persaingan Ketat