TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif mengatakan masalah keamanan menjadi bahan pembicaraan rapat penanganan bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Hal tersebut mengingat kondisi tanah di sekitar lokasi bencana sangat rapuh, sehingga setiap saat bisa bergerak. (Longsor Banjarnegara, 88 Orang Masih Tertimbun)
Karena itu, personel TNI, Polri, dan Palang Merah Indonesia mulai Ahad, 14 Desember 2014, akan mengatur masyarakat yang mendatangi lokasi bencana. Menurut dia, ruas jalan di bagian atas sudah bisa dibuka, sehingga rencananya dua alat berat akan masuk ke lokasi longsor pada Ahad ini. (Baca: Longsor Banjarnegara, 3 Tewas dan 105 Rumah Hancur)
PMI juga akan mengerahkan Hagglunds untuk memperkuat tim yang ada di lokasi bencana. Selain itu, tiga alat berat juga akan didatangkan dari Purwokerto. Dalam rapat itu, ada yang menyarankan menyewa alat berat dari perusahaan.
"Pak Bupati sudah menyanggupi itu semua. Intinya, kami berusaha sekuat tenaga dengan mengerahkan segala daya," ujar Syamsul. (20 Jenazah Korban Longsor Banjarnegara Ditemukan)
Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo menuturkan jumlah rumah yang tertimbun longsor sebanyak 38 unit dan dihuni 50 keluarga atau 308 jiwa.
LINDA TRIANITA | ANT
Baca berita lainnya:
Jokowi: Investor Besar Korea Antre ke Indonesia
Islah Golkar, Apa Tawaran Kubu Agung Laksono?
Pramugari AirAsia Disiram Air Panas, Ini Sebabnya
Ini 10 Cuitan yang Paling Banyak Di-Retweet
Harga Minyak Turun, Harga BBM Bakal Direvisi