TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Walhi Bali, Suriadi Darmoko alias Moko menyatakan ForBALI merupakan respons atas rencana reklamasi Teluk Benoa. Embrio gerakan ini terdiri dari beberapa elemen masyarakat yang menggabungkan diri di KEKAL, Komite Kerja Advokasi Lingkungan Hidup. (Mereka yang Terpilih, Tokoh Tempo 2014)
Waktu itu ada Walhi Bali, ada Frontier, ada Bali Outbound Community, LPM Kertakara, PPMI Dewan Kota Denpasar.ForBALI terbentuk ketika pada 3 Agustus 2013 untuk dengar pendapat di Dewan Perwakilan Rakyat Bali.
Setelah itu gerakan menolak reklamasi Teluk Benoa Bali terus menggurita. "Kami punya keinginan untuk bergerak bersama-sama," kata Moko kepada Tempo di Denpasar, Kamis 27 November 2014 lalu. (Aksi Menentang Reklamasi Teluk Benoa Berlanjut )
Keterlibatan Jerinx penggebuk drum Superman Is Dead, kata dia, melalui proses yang panjang. Jerinx atau I Gede Ari Astina kerap ikut demonstrasi bersama Walhi, lalu bersama-sama di ForBALI.
Menurut Moko, Jerinx membayangkan Kuta dulu nyaman, semakin lama seiring dengan kemajuan pariwisata ternyata semakin tidak nyaman. Pariwisata ya menjadi turun kelas, tidak terkelola dengan baik. (Pro-Kontra Reklamasi Teluk Benoa Bali Terus Berlanjut)
Moko mengatakan, Jerinx pernah mengatakan Kuta itu serasa bau muntah. Kuta tidak terkontrol, dan kriminalitas meningkat.
Selain itu, kata Moko, Jerinx prihatin karena kian lama hotel semakin tumbuh pesat. Dalam pandangannya, ini merusak alam Bali. Pembangunan pariwisata yang tidak berorientasi pada budaya, justru akan mendegradasi Bali. "Jerinx punya kesadaran lebih," kata Moko.
Tentang Jerinx yang terpilih menjadi tokoh Tempo 2014, baca Majalah Tempo terbaru, terbit Senin, 15 Desember 2014.
PRIHANDOKO | SUNUDYANTORO
Baca berita lainnya:
Jokowi Ancam Pencuri Ikan, Ini Respons Thailand
Jokowi: Investor Besar Korea Antre ke Indonesia
Harga Minyak Turun, Harga BBM Bakal Direvisi
Ini 10 Cuitan yang Paling Banyak Di-Retweet
Islah Golkar, Apa Tawaran Kubu Agung Laksono?