TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Leo Nababan mengatakan kubu Agung Laksono akan tetap menggelar munas pada Januari mendatang, meski Aburizal Bakrie menetapkan munas Bali. Kubu Agung tetap menilai Munas Bali inkonstitusional. (Priyo Budi Dilarang Masuk Munas Golkar Bali)
"Kami tidak ada munaslub (musyawarah nasional luar biasa). Kami akan adakan munas yang konstitusional pada Januari nanti, karena itu yang direkomendasikan dan diminta oleh 33 Ketua Dewan Perwakilan Daerah," kata Leo, di sela-sela pertemuan pinisepuh Golkar, di Matraman Jakarta, Selasa, 2 Desember 2014.
Baca Juga:
Leo menyatakan, kubu Agung tetap melakukan persiapan untuk munas Januari. Ia mengatakan munas diperkirakan akan berlangsung tanggal antara 10 dan 12 Januari di Jakarta. "Kami tetap jalan persiapan munas, di Jakarta akan kita langsungkan. Antara tanggal 10 dan 12 Januari," katanya. (Munas di Bali, Polisi Jaga Ketat Kantor DPP Golkar)
Munas Golkar yang konstitusional, kata Leo, seharusnya berlangsung dengan adil. Dengan munculnya tujuh calon ketua umum, ia menilai tak wajar jika Ical terpilih secara aklamasi. Menurut dia, dengan adanya beberapa calon ketua umum Golkar, maka pemilihan seharusnya dibuat bertahap, bukan secara aklamasi. "Seharusnya kami buat jenjang, sesuai AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga). Dari tujuh calon, siapa yang mencapai 30 persen, kemudian dapat calon A, B, C, kemudian dikocok lagi dan dapat nama ketua Golkar," katanya. (Golkar Gagal Islah, Bakal Muncul Partai Baru)
Mengenai dukungan terhadap Agung, Leo yakin semua ketua DPD sebenarnya mendukung Agung. Ia optimistis bahwa seluruh ketua DPD akan datang pada munas tandingan pada Januari. "Itu semua ke Bali karena urusan periuk (nasi)," katanya.
ANANDA TERESIA
Baca berita lainnya:
FPI Pilih Gubernur Jakarta Fahrurrozi. Siapa Dia?
Kubu Agung 'Main Mata' dengan Peserta Munas Bali
Tiga Janji Palsu Ical Selama Jadi Ketum Golkar
Risiko jika Jokowi Tenggelamkan Kapal Ilegal