TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa mengatakan konflik Partai Golkar tak akan mengarah pada pembentukan partai baru. "Saya jamin tidak akan ada partai baru," ujarnya ketika dihubungi, 1 Desember 2014.
Sinyal perpecahan di partai berlambang pohon beringin itu terlihat setelah Agung Laksono dkk. membentuk Presidium Penyelamat Partai. Langkah itu merupakan reaksi atas penetapan jadwal munas yang dianggap diputuskan secara sepihak. (Akbar Tugasi Priyo Lunakkan Hati Agung Laksono)
Baca Juga:
Agun menjelaskan, langkah yang ditempuh presidum merupakan upaya penyelamatan terhadap masa depan partai. Sebab, munas kali ini sarat dengan skenario licik yang dirancang hanya untuk memuluskan kembali keterpilihan Ical sebagai ketua umum.
Skenario itu terlihat dari rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat pada 24 November 2014. Pimpinan rapat pleno kala itu, Theo Sambuaga, menetapkan jadwal pelaksanaan Munas tanpa membuka ruang dialog dengan jajaran pengurus yang lain. (Agung Laksono Tolak Golkar di Koalisi Prabowo)
Menurut Agun, presidium hingga kini belum berencana menggugat pelaksanaan munas Bali. "Kenapa harus menggugat? kami kan sebelumnya sudah menonaktifkan kepengurusan Ical dan melaporkan perubahan kepengurusan partai ke Menkumham," ujarnya.
Karena itu, presidium akan terus melanjutkan agenda persiapan Musyawarah Nasional ke IX Partai Golkar yang akan diselenggarakan pada Januari 2015 di Jakarta. "Kami menjamin semuanya berjalan demokratis dan terbuka," kata Agun.
RIKY FERDIANTO
Baca berita lainnya:
Media Malaysia Berbalik Puji Jokowi
Jokowi Tampak Mulai Kedodoran Soal Hukum
Di Balik Kehadiran Prabowo Cs di Munas Ical
Fahrurrozi, Gubernur Jakarta Tandingan Versi FPI
Kecewa, Munas Golkar Melahirkan Lima Partai Baru