TEMPO.CO, Bali - Mohamad Suleman Hidayat memutuskan mundur dari bursa pencalonan Ketua Umum Partai Golongan Karya. Ia beralasan ingin menjaga soliditas dan keutuhan partai. Ia meminta kepada para calon ketua umum lainnya untuk mengutamakan kepentingan partai. "Jangan sampai mementingkan ego dalam merah kekuasaan," ujar Hidayat di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Ahad, 30 November 2014.
Hidayat juga menginginkan pendukungnya melimpahkan suaranya ke calon inkumben, Aburizal Bakrie alias Ical. Menurut Hidayat, secara politik, Ical sangat kuat. Hidayat melihat kuatnya dukungan itu dari situasi Rapat Pimpinan Nasional Golkar di Yogyakarta, 19 November lalu. "Itu adalah fakta," tuturnya. Jadi, Hidayat tak mempermasalahkan Ical maju lagi. (Baca: Semua Penantang Ical Ada di Bali?)
Baca Juga:
Ia berharap Munas Bali menjadi ajang pemersatu bagi semua kader Golkar. Ia tak ingin ada partai baru yang lahir setelah Munas Golkar terselenggara. Beberapa partai pecahan Golkar yakni Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Gerakan Indonesia Raya, serta Partai NasDem. Ia meminta siapa pun yang terpilih menjadi ketua umum partai beringin untuk memperbaiki partai guna menghadapi Pemilu 2019. (Baca: Dukung Agung Laksono, Yorrys Raweyai Juga di Bali)
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Terpopuler
Kata Ruhut Soal Saling Sindir Jokowi-SBY
Pollycarpus Bebas, Allan Nairn Beberkan Data TPF
5 Celotehan Fadli Zon yang Menuai Hujatan
Ahok Idolakan Arsenal Karena Warna Kausnya
Ombudsman: Kurikulum 2013 Membebani Guru dan Siswa