TEMPO.CO, Jakarta - Jajaran pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat berencana hadir dalam Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Bali.
"Kalau diundang pasti datang, waktu PPP kita hadir lengkap karena diundang," ujar Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Gedung DPR, Jumat, 28 November 2014. (Baca: Hajriyanto Menilai Soliditas Golkar Terancam)
Menurut Fahri, tidak seluruh pimpinan DPR bisa datang karena harus bertugas dan mengawal segala rapat di DPR. "Saya harus cek ke Pak Setya Novanto, karena kami ada tanggung jawab untuk tidak membuat DPR ini kosong," ujar Fahri.
Sebelumnya, terjadi perpecahan dalam Partai Golkar. Kubu Aburizal Bakrie berencana menyelenggarakan munas di Bali pada 30 November 2014.
Hal tersebut sesuai dengan keputusan dalam Rapat Pimpinan Nasional di Yogyakarta. (Baca: Akbar Tanjung Khawatir Pileg 2019 Golkar Turun)
Sementara kubu Agung Laksono, membentuk Presidium Penyelamat Partai untuk mendesak munas diundur pada 15 Januari 2015, sesuai keputusan Munas Riau tahun 2009.
Saat ini, kubu Agung Laksono telah membentuk Presidium Penyelamat Partai. Presidium ini akan menyelenggarakan munas di Jakarta pada awal tahun depan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang masih menjadi kader Golkar, berusaha mendamaikan kedua kubu ini.
PUTRI ADITYOWATI
Terpopuler:
BBM Naik, Chatib: Alhamdulillah, Benar Sekali
Kelanjutan Petral Ditentukan Enam Bulan Lagi
Iklan Mastin Jadi Guyonan, Apa Kata Produsen?
Lelang Jabatan di ESDM Mulai Awal Desember