TEMPO.CO, Makassar - Aksi unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak yang digelar mahasiswa Universitas Muslim Indonesia, Makassar, di depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan berakhir bentrok. Mahasiswa terlibat bentrokan dengan Satuan Polisi Pamong Praja yang dibantu pegawai Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Akibatnya, staf Gubernur Syahrul Yasin Limpo, Muhammad Saleh, terkena anak panah. Saleh adalah pegawai yang sehari-hari bertugas di ruang kerja Syahrul.
Bentrokan terjadi di pintu barat atau pintu keluar kantor Gubernur. Menurut staf Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Erwin, Saleh sedang menonton bentrokan ketika anak panah mengarah kepadanya.
"Mungkin mau dia tangkap, akhirnya kena tangan kanan, jari manis tembus ke telunjuknya. Dia langsung dibawa ke RS Wahidin Sudirohusodo," kata Erwin di kantor Gubernur, Senin, 17 November 2014. Dia tak mengetahui dari mana arah anak panah itu.
Dari pantauan Tempo, para pengunjuk rasa merusak beberapa fasilitas umum, seperti tiang CCTV. Pos penjaga Satpol PP dibakar. Pintu, kursi, dan beberapa alat elektronik seperti pesawat televisi dan kipas angin rusak.
Bentrokan terjadi akibat pengunjuk rasa bersikeras masuk ke kantor Gubernur untuk bertemu dengan Syahrul. Saat itu Syahrul tak berada di kantornya karena menghadiri ulang tahun Kabupaten Gowa.
Beberapa jam pasca-bentrokan, Syahrul meninjau fasilitas yang dirusak pengunjuk rasa. "Dinamika yang terjadi akibat rencana kenaikan harga BBM adalah hal yang wajar. Namun, yang tidak dipahami, aksi ini telah mengarah ke tindakan anarkistis," tutur Syahrul.
Dia yakin ada penyusup yang masuk untuk memperkeruh suasana. Dia meminta semua pihak tetap waspada. "Kalau memang mereka mau menolak, silakan ke Jakarta, protes di sana dengan melakukan aksi, bukan seperti ini, merugikan banyak orang," katanya.
Kepala Satpol PP Sulsel Iqbal Sueb meminta penjagaan tetap diperketat selama beberapa hari ke depan, terutama mengantisipasi demo anarkistis mahasiwa akibat kenaikan harga BBM. Hingga kini, anggota Kepolisian Sektor Panakkukang dan Satpol PP masih berjaga di pintu keluar kantor Gubernur.
IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI