TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan kunjungan kepala daerah ke luar negeri kini harus terpadu. Para kepala daerah tak bisa lagi sembarangan ke luar negeri dengan alasan promosi pariwisata. (Baca: Tjahjo Kumolo: Paling Enak Jadi Anggota DPR)
"Jadi nanti perginya bareng-bareng, misalnya ke Jepang, tiga provinsi jalan. Jangan hari ini satu gubernur, besok berangkat lagi. Kan, enggak efektif," ujar Tjahjo kepada Tempo, di Jakarta, Ahad, 2 November 2014.
Menurut Tjahjo, banyak kepala daerah menggunakan alasan promosi pariwisata untuk pelesir. Bahkan ia menganggap agenda tersebut hanya untuk menghabiskan anggaran. (Baca: KPK: Tjahjo Kumolo 4 Tahun Tak Laporkan Harta)
"Sekitar 80 persen laporan pengeluaran itu hanya untuk menghabiskan anggaran. Untuk pariwisata, studi banding." (Baca: Menteri Tjahjo Klaim Nonaktif sebagai Sekjen PDIP)
Ia menjelaskan para kepala daerah harus berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata untuk perjalanan ke luar negeri. Tujuannya agar perjalanan terprogram dengan baik. "Enggak bisa lagi tiba-tiba jalan."
Menurut mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini, kebijakan tersebut merupakan arahan langsung Presiden supaya tak ada kekosongan pemerintahan daerah. Rencananya, Mendagri akan menyampaikan hal itu saat rapat koordinasi dengan semua kepala daerah, Selasa, 4 November nanti.
TIKA PRIMANDARI
Terpopuler:
Ini Fasilitas Kamar Kos Raden Nuh
Raden Nuh @TrioMacan2000 Bos Perusahaan Media
Yani: Muktamar PPP Kubu SDA Lebih Buruk daripada Romy
Raden Nuh Ditangkap, Polisi Sita Empat Ponsel