TEMPO.CO, Jakarta - TNI Angkatan Udara memaksa turun sebuah pesawat asal Australia di Landasan Udara Sam Ratulangi, Manado, Rabu, 22 Oktober 2014.
Pesawat Australia jenis BV 95 Beechcraft berkekuatan 101 knot ini melintasi kawasan udara Indonesia saat hendak menuju Cebu, Filipina. Kepala Dinas Penerbangan TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto mengatakan, lantaran tak punya surat izin melintas di Indonesia, pesawat asing tersebut diminta mendarat. (Baca: 2 Pilot Pesawat Australia Lahap Nasi Goreng)
Dalam hukum internasional terkait dengan kedaulatan udara, menjadi kewajiban pesawat jenis apa pun untuk memiliki izin jika akan melintas di wilayah udara negara lain. Negara yang kawasan udaranya merasa terancam dengan masuknya pesawat asing berhak melakukan kontak senjata dengan pemberitahuan sebelumnya. Serangan tanpa pemberitahuan bisa dianggap sebagai satu bentuk agresi militer udara. (Baca: Kronologi Sukhoi Paksa Pesawat Australia Mendarat)
Jika Indonesia memaksa pesawat yang nyelonong di teritorial udara Tanah Air untuk turun, berikut ini perlakuan sejumlah negara terhadap pesawat asing di wilayah mereka.
1. Di kawasan udara Atlantik Utara
Mengutip Wall Street Journal pada Rabu, 22 Oktober 2014, sebuah pesawat intelijen Rusia terlihat melewati wilayah udara Estonia. Pesawat intelijen Rusia jenis IL-20 lepas landas dari Kaliningrad dan terbang melintasi Laut Baltik menuju Denmark.
Pesawat asing tersebut "disambut" pesawat penjaga dari tiga negara Uni Eropa dan berbalik menuju selatan, mendekati wilayah Estonia. Saat mendekati Pulau Saaremaa, Estonia, pesawat ini langsung diserang pesawat F-16 dari Portugal hingga akhirnya meninggalkan wilayah udara NATO.
2. Pesawat Suriah ditembak Israel
Pesawat Suriah ditembak jatuh oleh pemerintah Israel ketika melintasi wilayah udara Israel di dataran tinggi Golan pada Selasa pagi, 22 September 2014. Dikutip dari The Blaze pada 23 September 2014, serangan tersebut dianggap sebagai agresi terhadap Suriah.
Meski demikian, Menteri Pertahanan Israel mengatakan sudah memberikan penjelasan sebelum menembak jatuh pesawat Suriah itu. "Kami tidak akan membiarkan siapa pun, negara maupun organisasi, mengancam keamanan dan kedaulatan kami. Kami merespons tegas semua upaya pelanggaran kedaulatan, sengaja maupun tidak."
INTAN MAHARANI | WALL STREET JOURNAL | THE BLAZE
Topik terhangat:
Pelantikan Jokowi | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Naik Taksi, Putri Jokowi Akhirnya Ikuti Tes CPNS
Pesawat Australia Mendarat karena Diancam Ditembak
Dalam Hitungan Jam, ISIS Perkosa Wanita Yazidi 30 Kali