TEMPO.CO, Jakarta - Nama politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Marwan Ja'far, disebut-sebut sebagai calon Menteri Infrastruktur dan Perumahan Rakyat di kabinet baru Presiden Joko Widodo. Nama Marwan disebut masuk dalam daftar utama bursa calon menteri Jokowi.
Marwan adalah mantan Ketua Fraksi PKB di DPR periode 2009-2014. Selama menjadi anggota Dewan, Marwan aktif memperjuangkan kebijakan untuk kesejahteraan warga Nahdlatul Ulama.
Aksinya ini tidak luput dari latar belakang Marwan sebagai bagian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Marwan bahkan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Perekonomian PBNU. (Baca: Dicalonkan Jadi Menteri Perempuan, Khofifah Kalem.)
Salah satu prestasinya di PBNU adalah menuangkan gagasan tentang pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Bagi warga NU, Marwan dianggap sebagai sosok kader sejati. Sebab, Marwan lahir dari cangkang gerakan pemuda NU saat itu, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia wilayah Yogyakarta.
Namun, belakangan, nama Marwan sempat tercoreng dengan insiden dugaan plagiat terkait dengan artikelnya di Koran Tempo pada 13 Januari 2012 berjudul "Pengelolaan Energi Libya Pasca-Qadhafi". Marwan dituduh menyontek dua tulisan milik Jusman Dalle, aktivis mahasiswa. Jusman mempermasalahkan tulisan itu di akun Twitter-nya, @jusdalle.
Kepada Tempo, Jusman mengatakan tulisan Marwan itu memplagiat dua tulisannya di dua media online yang berbeda. Bahkan, kata Jusman, tulisan Marwan memiliki kesamaan hingga 85 persen dengan dua tulisannya yang dimuat di dua media online. Tulisan pertama berjudul "Quo Vadis Libya" di Okezone.com pada 25 Oktober 2011. (Baca: Dua Jenderal Jadi Menteri, Kapolri: Terima Kasih.)
Adapun tulisan kedua berjudul "Perang Ideotik Libya" diterbitkan Detikcom pada 28 Maret 2011. "Ini pelanggaran etika. Sebagai kaum intelektual, kami merasa tercederai," kata Jusman, mahasiswa Universitas Muslim Indonesia Makassar. (Baca: Rini Soemarno, Tim Transisi, dan Menteri Industri.)
Koran Tempo mengecek dua artikel itu. Dari hasil perbandingan terhadap dua tulisan Jusman yang dimuat tahun 2011, memang banyak kesamaan dengan tulisan Marwan. Bahkan dua tulisan Marwan pada paragraf tujuh dan delapan tidak mengubah diksi dan susunan kalimat Jusman.
Marwan berdalih sudah tiga kali menulis soal Libya dan dimuat di media massa. Bahkan tidak hanya Libya, politikus PKB ini mengaku sudah menulis sekitar tujuh artikel soal kawasan Timur Tengah dan gejolaknya. “Saya bahkan sudah menyiapkan tulisan lain tentang kemenangan politik kanan di Mesir,” kata Marwan.
Redaktur Pelaksana Tempo Yos Rizal Suriadji mengatakan, jika memang terbukti telah mengambil karya intelektual orang lain, hak intelektual Marwan di Tempo juga akan dicabut.
FEBRIANA FIRDAUS
Baca juga:
ManCity Ditahan Imbang CSKA Moscow, Kompany Kecewa
Jurnalis AS Ini Dinyatakan Bebas dari Ebola
Indonesia Terpilih Lagi Jadi Anggota Dewan HAM PBB
Hari Ini, Ahok Gelar Acara Pelepasan Jokowi