TEMPO.CO, Cirebon - Kekeringan membuat warga Cirebon membeli air untuk dimasukkan ke sumur yang sudah mengering. Hal ini diungkapkan Ibnu, 32 tahun, warga RT 01 RW 01 Desa Gua Kidul, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon. "Sumur sudah kosong sejak lebih dari dua minggu lalu," katanya, Jumat, 17 Oktober 2014.
Ibnu menjelaskan, akibat musim kemarau tahun ini, tidak ada air yang mengucur setetes pun dari sumur yang biasanya disedot dengan mesin pompa itu. Padahal selama ini air sumur digunakan untuk semua kebutuhan sehari-hari, baik mandi, mencuci, maupun minum. Akhirnya Ibnu pun membeli air untuk mengisi sumurnya yang sudah kering.
Satu truk air dibeli dengan harga Rp 120 ribu. "Air dari truk itu selanjutnya diisi ke dalam sumur," katanya. Air itu bisa bertahan hingga dua minggu. "Dua hari lalu saya sudah beli lagi. Berarti saya sudah beli dua kali sejak kemarau ini datang." Namun air yang diambil bersumber dari air sungai, sehingga air itu pun tetap tidak bisa digunakan untuk memasak dan minum. "Tetap saja harus beli air galon (air isi ulang)," katanya.
Mahalnya air yang harus dibeli membuat warga harus mengakalinya. "Saya patungan dengan kakak untuk membeli air mengisi sumur," kata Maksum, 41 tahun, warga desa lainnya. Sekalipun rumah mereka berdekatan, Maksum dan kakaknya memiliki sumur masing-masing. Namun saat ini mereka hanya menggunakan satu sumur untuk mengisi air yang dibeli dari truk. "Kami beli air seharga Rp 150 ribu per truk, karena jarak rumah kami dengan sumber air cukup jauh," katanya.
Adapun Tolap, 42 tahun, seorang sopir truk pengangkut air, mengaku musim kemarau membawa berkah untuk dirinya. "Sebelumnya saya mengangkut pasir dan batu," katanya. Namun, setiap musim kemarau, Tolap dan teman-teman sesama sopir pengangkut pasir dan batu beralih profesi menjadi pengangkut air.
Jika mengangkut batu dan pasir hanya bisa 1-2 rit dalam sehari, untuk mengangkut air Tolap mengaku bisa membawa hingga 15 rit sehari. "Jaraknya pun tidak terlalu jauh, jadi bolak-baliknya bisa cepat," katanya.
Agar bisa mengangkut air, bak truk yang terbuka dimodifikasi dan ditutup menggunakan terpal, sehingga air pun bisa tertampung di bak tersebut. Air yang sudah tertampung di dalam bak selanjutnya disalurkan ke sumur-sumur warga yang sudah memesan dengan menggunakan selang.
IVANSYAH
Berita Lain
Jokowi Jadi Presiden, Ahok Ajukan Satu Permintaan
Pelantikan Jokowi, 30 Truk Relawan Subang Datang
Prabowo Ditantang Jadi Negarawan di Pelantikan Jokowi
Ahok: Rem Saya Sudah Tak Ada