Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 50 anggota Komite Aksi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (KAMPAK) hari ini, Rabu (25/5) berunjuk rasa di depan Kejaksaan Agung RI. Mereka menuntut Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh segera menangkap dan mengadili seluruh penjahat perbankan. Penjahat yang dimaksud adalah para penerima kredit Bank Mandiri, pelaku L/C fiktif BNI dan pembobol dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Dalam orasinya, Koordinator KAMPAK, Zaki, mengatakan Kejagung harus bertindak tegas dengan menangkap pemilik PT Bakrie Telecom, Aburizal Bakrie, pemilik PT Batavindo Kridanusa, Habil Marati, dan pemilik PT Lativi Media Karya, Abdul Latief. "Sangat disayangkan jika Kejagung hanya berani berhadapan dengan penjahat biasa dan lumpuh jika berhadapan dengan para konglomerat atau pejabat tinggi," ujarnya. Selain menangkap pelaku kredit macet Bank Mandiri, anggota KAMPAK juga menuntut Kejagung untuk bekerjasama dengan kepolisian dan mengusut pembobol dana BLBI sebesar Rp 144 triliun, seperti Sjamsul Nursalim, dan lain-lain. "Kejagung juga harus mengejar buronan Maria Pauline Lumoa yang membobol BNI sebesar Rp 1,7 triliun," ujar Zaki. Usai berorasi, para demonstran lalu membakar poster hitam putih berukuran A3 bergambar wajah Aburizal Bakrie, Habil Marati, dan Abdul Latief . Sambil menyalakan api, mereka bernyanyi. "Bakar koruptor sekarang juga. Mereka juga melemparkan beberapa buah tomat ke Gedung Kejaksaan Agung. Astri Wahyuni
Iklan
