TEMPO.CO, Bandung - Rahmat 'Sarif' Syarifudin, 31 tahun, tega membakar diri dan anak kandung yang masih berusia satu tahun, Raditya, yang akhirnya meninggal di rumah sakit. Peristiwa terjadi di Kampung Sudi Mampir, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Ini kronologi peristiwa mengenaskan itu.
Diduga, sopir angkutan kota rute Gunung Bentang-Stasion itu kalap setelah bertengkar hebat dengan istrinya atau ibu si bayi, Isni Nurmala, 23 tahun. Asep Ramdan, kakak dari Isni, menuturkan, kasus berawal dari pertengkaran berlarut Isni dengan pelaku hingga keduanya pisah ranjang dan tinggal terpisah lebih sepekan ini.
Isni pulang ke rumah orang tuanya di Purbaya dengan membawa kedua anak mereka, Daffa, 5 tahun, dan Raditya. Sedangkan Sarif tetap tinggal di rumah orang tuanya di Kampung Sudimampir.
Pada Selasa, 30 September, jelang tengah malam, Sarif datang sambil marah ke rumah Isni di Purbaya lalu membawa Raditya ke rumahnya di Sudimampir.
Esok paginya, Rabu 1 Oktober, Sarif sempat kembali ke Purbaya untuk mengambil pakaian Radit, lalu pulang. Tapi siangnya, kata Asep, Sarif mengirim pesan pendek ke Ujang Anen, ayah Isni yang sedang berada di Tangerang, Banten. "Isi SMS-nya, 'Ini anak ambil sudah lemas, menangis terus',"kata Asep saat ditemui di rumah duka, di Kampung Purbaya, Ahad 5 Oktober 2014.
Pertengkaran hebat