TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo mengaku menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di suatu tempat yang enggan ia sebutkan pada Rabu malam. Jokowi dan SBY juga membahas aksi walk-out Demokrat dalam rapat pengesahan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah di parlemen Jumat pekan lalu. (Baca: Perpu Pilkada, Ruhut: Bukan Pencitraan SBY)
"Saya sampaikan, memang pilkada langsung lebih demokratis," kata Jokowi di rumah dinas Gubernur DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Oktober 2014. Jokowi keberatan atas sikap Demokrat meninggalkan rapat paripurna menjelang pemungutan suara untuk mengesahkan UU Pilkada.
Keputusan walk-out Demokrat itu langsung mengubah peta suara di DPR dalam pengambilan keputusan. Dengan keluarnya Demokrat, yang memiliki 148 kursi, Koalisi Merah Putih yang mendukung pilkada lewat DPRD unggul atas koalisi partai pendukung pilkada langsung. (Baca: Nurhayati: Walk-Out Demokrat Inisiatif Saya)
Menurut dia, hasil pemungutan suara itu mengecewakan rakyat. "Saya sampaikan bahwa rakyat baru senang-senangnya dengan pilkada langsung. Baru senang-senangnya berdemokrasi, enggak ada ujan enggak ada angin, tahu-tahu hak politik diambil," katanya.
Kepada SBY, dia juga menyampaikan rasa kagetnya atas keputusan Demokrat meninggalkan ruang rapat paripurna. "Hal-hal seperti ini kan sering kita tidak sadari ada hak politik yang dimiliki rakyat. Saya sampaikan seperti itu," ujar Jokowi. (Baca juga: Sanksi ke Nurhayati, Demokrat Tunggu SBY)
NURIMAN JAYABUANA
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Tak Penuhi Kuorum, UU Pilkada Tak Sah
Saran Yusril ke Jokowi Dianggap Jebakan Batman
Yusril Beri 'Pencerahan' ke SBY dan Jokowi Soal UU Pilkada