Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenalkan Beragam Makanan Laut pada Anak-anak

image-gnews
Sejumlah siswa pra sekolah menanam pohon di Taman Balekambang, Solo. TEMPO/Andry Prasetyo
Sejumlah siswa pra sekolah menanam pohon di Taman Balekambang, Solo. TEMPO/Andry Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta: Suasana Taman Balekambang pada Ahad, 28 September 2014, meriah. Area terbuka disulap menjadi beberapa lokasi kegiatan. Ada lokasi wahana permainan anak, ada tenda untuk mewarnai, dan panggung unjuk kebolehan anak-anak bergaya dengan kostum.

Semuanya bertema hewan laut. Yaitu hewan yang diwarnai dan kostum yang dipakai anak-anak. Ada yang memakai kostum kepiting, udang, atau pelaut. (Berita lain: Di Tegal, Tiap Rapat Harus Ada Makanan Laut)

“Kami ingin mengenalkan beragam hewan laut kepada anak-anak. Selama ini kebanyakan mengenal hewan laut yang bisa dimakan hanya ikan,” kata Kristiana Kusuma, Below The Line Manager Central Pertiwi Prima, selaku penyelenggara acara.

Pengenalan beragam makanan laut membuat anak-anak punya banyak pilihan selain ikan. Menurutnya, konsumsi makanan laut di Indonesia masih sangat rendah. “Kami ingin mengajak anak-anak mengkonsumsi makanan laut sejak dini,” ucapnya.

Ada sekitar 1.500 anak-anak yang terlibat dalam acara tersebut. Dia mengatakan program pengenalan serupa digelar di tujuh kota lainnya, seperti Bekasi, Surabaya, Bandung, Medan, dan Cirebon. Pihaknya menyambangi baik kota yang punya pantai maupun yang tidak berbatasan langsung dengan laut.

Pengenalan makanan laut tidak hanya ke anak-anak. Sosialisasi juga dilakukan ke para orang tua, yang diajak mengikuti lomba kreasi menu makanan laut. Harapannya dapat menyajikan makanan laut kepada keluarganya.

Kristiana juga mengundang 10 pelaku usaha mikro-kecil untuk memasarkan produknya. Kebanyakan adalah produk kuliner makanan laut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu melatih ibu rumah tangga dari berbagai kelurahan untuk menjadi kader gerakan makan makanan laut. Nantinya para kader akan mensosialisasikan pentingnya mengkonsumsi makanan laut ke masyarakat sekitar tempat tinggalnya.

Salah seorang peserta, Aldo, 12 tahun, mengaku selama ini hanya mengenal ikan sebagai makanan laut. “Ternyata tidak hanya ikan. Ada udang, cumi-cumi, dan kepiting,” katanya.

Menurut dia, jika terus-menerus makan ikan, dia bosan. Jadi harus diganti menunya dengan makanan laut lainnya.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita lain:
Tagar #ShameOnYouSBY Dominasi Perbincangan Netizen
5 Alasan iPhone 6 Bakal Dianggap Produk Gagal  
Usai Pilpres, Dua Kali Demokrat Plin-plan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Puluhan Perusahaan Daftar Izin Pengerukan Pasir Laut

47 hari lalu

Ilustrasi pengerukan pasir laut. Freepik
Puluhan Perusahaan Daftar Izin Pengerukan Pasir Laut

Sebanyak 66 perusahaan mendaftar izin pengerukan pasir laut ke Kementerian Kelautan dan Perikanan.


Pj Wako Andree Algamar Kunjungi Kapal OceanXplore dalam Misi Eksplorasi Laut

23 Juni 2024

Penjabat Wali Kota Padang Andree Algamar, menaiki kapal penelitian canggih  OceanXplorer milik OceanX yang tengah
berlabuh di Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Minggu (23/6/2024)
Pj Wako Andree Algamar Kunjungi Kapal OceanXplore dalam Misi Eksplorasi Laut

Memenuhi undangan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang saat ini berada di Kota Padang, Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar, menaiki kapal penelitian canggih OceanXplorer milik OceanX yang tengah berlabuh di Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Minggu, 23 Juni 2024.


Bicara Karbon Biru di Jerman, KKP Desak Perlu Teknologi Sistem Pemantauan Laut

19 Juni 2024

Rancang Ekosistem Karbon Biru. prasetya.ub.ac.id
Bicara Karbon Biru di Jerman, KKP Desak Perlu Teknologi Sistem Pemantauan Laut

Kehadiran KKP di Jerman menyampaikan posisi Indonesia pada Ocean and Climate Change Dialogue.


Tingkatkan Nilai Tambah Hasil Perikanan, KKP Dorong Eksportir Penuhi Sertifikasi Mutu

13 Juni 2024

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP), Ishartini, saat konferensi pers mengenai Langkah Baru Garda Pengawal Ekonomi Biru di kantor Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rabu, 13 Juni 2024. Foto/Mochamad Firly Fajrian
Tingkatkan Nilai Tambah Hasil Perikanan, KKP Dorong Eksportir Penuhi Sertifikasi Mutu

KKP mendorong para stakeholder eksportir hasil laut untuk memenuhi sertifikasi mutu untuk meningkatkan nilai tambah hasil perikanan yang akan diekspor


Usul Anggaran Rp 10 Triliun, Menteri Trenggono Diprotes Anggota DPR

11 Juni 2024

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono . TEMPO/M Taufan Rengganis
Usul Anggaran Rp 10 Triliun, Menteri Trenggono Diprotes Anggota DPR

Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI mengkritik Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.


KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bersama (kiri-kanan) Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Hubungan Luar Negeri Edy Putra Irawady, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dan Staf Khusus Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Wahyu Muryadi memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023. Tempo/Tony Hartawan
KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.


Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

27 Januari 2024

Pakar bidang ilmu pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan  dan Ilmu Kelautan IPB University pada Sabtu, 27 Januari 2024 di Bogor, Jawa Barat.  Foto: Istimewa
Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

Pakar ilmu pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan, Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.


Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

11 Januari 2024

Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Andalas (Unand) Sakti Wahyu Trenggono saat diwawancarai awak media di Padang, Selasa, (31/10/2023). ANTARA/Muhammad Zulfikar.
Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan prioritas KKP tahun ini masih fokus pada pelaksanaan program-program berbasis ekonomi biru.


Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

28 November 2023

Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membuka Konferensi Nasional XI Pengelolaan Sumber Daya Laut


Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

10 November 2023

Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo menyampaikan pandanganya saat acara Pidato Calon Presiden Republik Indonesia bertajuk Arah dan Strategi Politik Luar Negeri di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Dalam pidatonya Ganjar menyinggung minat anak muda untuk masuk ke dunia politik masih sangat sedikit hingga potensi lumbung pangan Indonesia akan keranah Internasional. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengkritik sektor maritim tanah air.