TEMPO.CO, Dompu: Warga Desa O’o, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), trauma mendengar suara tembakan maupun aparat yang mengepung wilayah mereka secara tiba-tiba. Menurut aparat Desa O'o, Ahmad, warga yang diduga teroris Adnan alias Nurdin, 28 tahun, ditembak Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian RI pada sore saat berkumandang azan asar di masjid, Sabtu, 20 September 2014.
Ahmad mengatakan warga sekitar ketakutan pasca-penembakan tersebut. “Suara letusan dan banyaknya aparat kepolisian mengepung wilayah ini membuat warga takut beraktivitas di sawah,” kata Ahmad kepada Tempo saat dihubungi di Dompu, Ahad, 21 September 2014. (Baca juga: Teroris Ditembak Warga Dompu Takut Keluar Rumah)
Pada Sabtu sore, Densus 88 Antiteror menangkap lima orang yang diduga terlibat terorisme dari Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima. Sedangkan satu orang lainnya tewas ditembak di Kabupaten Dompu yaitu Adnan. Penangkapan itu terkait dengan jaringan Idham alias Oni, yang dibekuk Densus di depan SPBU di Alas, Sumbawa, Juni lalu. (Baca juga: Terduga Teroris Ditangkap Saat ke Rumah Sakit)
Ahmad mengatakan dalam peristiwa penembakan itu, warga yang paling merasakan ketakutan berada di Dusun Kala Timur. Pasca-penggerebekan, mereka lebih memilih diam di rumahnya.
Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Brigadir Jenderal Sriyono membenarkan terjadi penangkapan sejumlah orang yang diduga terlibat jaringan terorisme. ”Polisi masih berada di lapangan,” kata Sriyono.
AKHYAR M. NUR
Berita lain:
Perempuan ini Letakkan Sesajen di Pintu Gedung KPK
Prabowo Terpilih sebagai Ketua Umum Gerindra
IIMS 2014, Hyundai Target Jual 400 Mobil