TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan saat ini rakyat sudah berdamai setelah keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi soal sengketa pemilu presiden. Mantan Wali Kota Surakarta itu pun mengatakan interaksi sosial di masyarakat sudah beranjak "dingin" lagi.
"Buktinya, saat saya pergi ke pasar, bantaran kali, kampung-kampung, masyarakatnya sudah akur lagi," kata Joko Widodo saat menjadi pembicara dalam acara diskusi di Balai Kartini, Jakarta, Kamis, 18 September 2014. (Baca: Jokowi Pilih Menkeu Konservatif, tapi Ekspansif)
Jokowi, sapaan Joko Widodo, mengatakan kondisi sosial di masyarakat sempat panas saat pilpres. Musababnya, perbedaan pilihan politik membuat masyarakat semakin terkotak-kotak, terlebih hanya dua pasangan capres-cawapres yang bertarung. Bahkan, satu anggota keluarga bisa saling bersitegang jika berbeda pilihan politik.
Menurut Jokowi, pulihnya kondisi politik masyarakat menunjukkan kedewasaan rakyat Indonesia. Sayangnya, hal itu tidak dicontoh oleh elite partai politik. "Masyarakat sudah berdamai, tapi elite politik yang di atas malah ruwet," kata Jokowi.
Oleh sebab itu, Jokowi berharap elite politik yang masih belum menerima kekalahan setelah pilpres belajar untuk legawa. "Mari lima tahun mendatang kita bertarung lagi." (Baca: Ring Satu Jokowi Ramai-ramai Ajukan Nama Menteri)
INDRA WIJAYA
Berita Terpopuler
Ahok Pilih Nachrowi Jadi Wagub, Lupa 'Haiya, Ahok'
Ahok Mau Bikin Razia Parkir Liar Tambah Seru
Jokowi Kaget Biaya Perjalanan Pemerintah Rp 30 T
Teliti Situs Gunung Padang, Dialokasikan Rp 24 T