TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kembali menyatakan partainya bukan anggota Koalisi Merah Putih. Ia mengungkapkan, partai yang dipimpinnya telah menolak tawaran koalisi yang dipimpin Partai Gerindra tersebut. Tawaran itu diberikan dengan sangat konkret dan jelas.
"Partai Demokrat memang diajak kedua kubu dengan cara yang berbeda-beda," kata SBY dalam wawancara khusus yang diunggah ke media sosial YouTube.com, Ahad, 14 September 2014. (Baca: SBY Bingung Disalahkan Soal RUU Pilkada)
Ia menyatakan, dalam periode lima tahun mendatang, situasi politik di antara pemerintah dan parlemen akan sangat keras. Ia memperkirakan kedua kubu itu akan saling menyerang dan menghancurkan. Partai Demokrat, menurut SBY, tak mau mengambil bagian dan posisi dalam situasi tersebut.
"Kami punya prinsip dan etika politik sendiri," kata SBY. (Baca: Soal RUU Pilkada, SBY Sebut Demokrat Belum Bersikap)
Ia juga mengklaim punya pengalaman perihal adanya kelompok atau partai yang senantiasa menyerang dan menolak kebijakan pemerintahnya secara konsisten selama 10 tahun. Menurut dia, kondisi ini akan sangat buruk jika kembali dialami Jokowi saat berhadapan dengan Koalisi Merah Putih. "Jangan menjadi Baratayuda."
Demokrat, kata SBY, memilih masuk ke wilayah yang konstruktif, yaitu menjadi partai penyeimbang dan tak berada baik di kubu pemerintah maupun Koalisi Merah Putih. Demokrat memastikan diri akan mendukung jika kebijakan pemerintah Jokowi memihak rakyat. Namun Demokrat akan menolak dan melawan jika Jokowi-Jusuf Kalla mengeluarkan kebijakan yang menyengsarakan rakyat atau tak realistis.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler:
7 Serangan Ahok yang Bikin Lulung Geram
Alvin Lie: PAN Didirikan untuk Kedaulatan Rakyat
Ahok Minta Lulung Diam, tapi Ada Syaratnya
Densus 88 Tangkap Empat Warga Asing di Poso
Soal RUU Pilkada, Amir: SBY Berpihak pada Akal Sehat