TEMPO.CO , Pemalang: Pengamat Gunung Api di Pos Pengamatan Gunung Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Sukedi, mengatakan letusan-letusan abu diikuti suara dentuman bisa didengar dan dirasakan hingga radius sekitar 17 kilometer.
"Tapi kami terus mengimbau agar warga tidak panik dan senantiasa berdoa agar Gunung Slamet tetap selamat," kata Sukedi, Kamis, 11 September 2014. (Baca juga: Gunung Slamet Batuk Warga Purwokerto Begadang)
Baca Juga:
Menurut Sukedi, suara gemuruh dan dentuman disertai letusan abu dari puncak kawah itu pertanda bahwa aktivitas vulkanis Gunung Slamet masih tinggi. Sejak Rabu malam hingga Kamis siang, Pos Pengamatan yang berjarak sekitar 9,5 kilometer di utara Gunung Slamet itu terus dibanjiri masyarakat. Bahkan sejumlah pejabat dari pemerintah di sejumlah daerah yang berbatasan dengan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa.
"Bukan karena panik. Mereka ke sini karena ingin tahu bagaimana keadaan yang sebenarnya. Sebab, banyak juga beredar kabar yang tidak benar dan tidak jelas sumbernya," ujar Sukedi. (Baca juga: Gerimis Abu dan Pasir Hitam Guyur Tegal dan Brebes)
Status Gunung Slamet naik dari waspada menjadi siaga pada 12 Agustus. Namun, dalam beberapa pekan terakhir aktivitas Slamet semakin meningkat
DINDA LEO LISTY
Berita lain:
Gerakan Save Ahok Ramai di Twitter
Bentoel Pangkas Hampir 1.000 Buruh
Ini Naskah Papirus Tertua bagi Orang Katolik