TEMPO.CO, Makassar - Asrama Mahasiswa Luwu Utara di Makassar diserang oleh kawanan yang menggunakan kendaraan bermotor pada Senin dinihari, 8 September 2014. Penyerang melakukan pelemparan bom molotov pada bagian jendela dan pintu. Akibatnya, tiga kaca jendela pecah serta pintu gosong.
"Saya sedang tidur di lantai 2. Tiba-tiba terdengar suara ledakan dan pecahan kaca. Jadi saya langsung bangun, kemudian melihat kobaran api dari jendela," kata penghuni asrama, Abdul Azis, 26 tahun, Senin, 8 September 2014. (Baca juga: Polisi Tembak Bos Geng Motor Tetta)
Setelah melihat kobaran api yang cukup besar, Azis bersama rekannya, Wahyu, 23 tahun, mencari air untuk memadamkan api tersebut. "Api itu sudah cukup besar, jadi kami panik mencari air kemudian menyiramnya sampai padam," ujar mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas ini.
Azis sempat melihat pelaku dari lantai 2 saat mendengar suara ledakan bom molotov. Mereka berjumlah sekitar 20 orang dan saling berboncengan kendaraan bermotor.
Pada Minggu dinihari lalu, anggota geng sepeda motor menganiaya seorang pria di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar. Akibatnya, korban yang bernama Wahyudi, 22 tahun, tewas. Menurut rekan korban, Riksa, 21 tahun, saat itu temannya singgah untuk mengisi bensin di SPBU.
Tiba- tiba mereka dihadang oleh sekelompok orang yang menggunakan sepeda motor. Korban mencoba melarikan diri, tapi tak berhasil. "Teman saya sempat mencoba melarikan diri, tapi langsung dipanah," ujar Riksa.
Kepala Kepolisian Sektor Tamalanrea Komisaris Ahmad Yulias mengatakan pelaku pengeboman di Asrama Mahasiswa Luwu tersebut masih dalam tahap penyelidikan.
DIDIT HARIYADI
Berita lain:
Pengacara Jokowi Kritik Tim Transisi
Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap
Kalla: Wajar SBY Kritik Tim Transisi