TEMPO.CO, Banyuwangi - Kegiatan kampus Universitas Airlangga di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, bergulir mulai hari ini, Senin, 8 September 2014. Sebanyak 153 mahasiswa mengikuti perkuliahan yang sebelumnya ditentang karena dianggap tidak sah oleh Universitas 17 Agustus 1945 di Banyuwangi.
"Dengar ada Unair di Banyuwangi, saya langsung ambil," kata Ivan Efrizal, mahasiswa Akuntansi, ketika ditemui di lokasi kampus, Senin, 8 September 2014. Dia menyatakan bangga bisa diterima kuliah di kampus itu. "Saya tak perlu mengeluarkan biaya hidup dan bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas."
Ivan adalah salah satu di antara hasil perekrutan yang dilakukan serentak melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Dari 200 kuota mahasiswa, 153 mahasiswa melakukan daftar ulang. Dari jumlah tersebut, 63 mahasiswa di antaranya berasal dari Banyuwangi.
Kampus Univeritas Airlangga sementara waktu menempati satu gedung SMA Negeri 1 Giri di Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan Giri. Ada empat program studi yang dibuka, yakni Kedokteran Hewan, Kesehatan Masyarakat, Budidaya Perairan, dan Akuntansi.
Wakil Rektor I Universitas Airlangga Achmad Syahrani mengatakan telah merekrut delapan dosen untuk tinggal di Banyuwangi dan sekitar 14 lainnya berasal dari kampus induk di Surabaya. "Setiap ketua program studi harus tinggal di Banyuwangi," kata dia, Senin, 8 September.
Kepala Bagian Hukum Univeritas Airlangga Radian Salma mengatakan pembukaan kampus tidak terganggu dengan adanya gugatan dari Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Universitas Airlangga, kata dia, telah mendapatkan izin penyelenggaraan program studi di luar domisili dari Menteri Pendidikan Mohammad Nuh pada Juli lalu.
"Kampus Unair di Banyuwangi telah memiliki legalitas," katanya menegaskan. (Baca: Untag Banyuwangi Gugat Menteri dan Unair)
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sendiri berharap berdirinya kampus Universitas Airlangga di Banyuwangi akan mendongkrak pembangunan di daerahnya. Kehadiran Unair, menurut dia, bukan menjadi pesaing, tapi justru melengkapi keberadaan 12 kampus swasta yang ada di Banyuwangi. "Dosen-dosen Unair bisa membantu mengajar di kampus swasta," katanya mencoba menengahi.
IKA NINGTYAS
Terpopuler
Megawati: Saya Bisa Ngamuk Lho!
Jokowi Diminta Bernyali Ungkap Dalang Kasus Munir
PDIP-Jokowi Tak Berkutik di Depan Koalisi Prabowo
Tim Transisi Akui Ada Anggota Gadungan