TEMPO.CO, Bima - Kepala Syahbandar Pelabuhan Bima, Nusa Tenggara Barat, Syaifudin, menyatakan pihaknya sudah memeriksa lima orang awak kapal Versace KM 22 untuk mengetahui penyebab kapal turis itu karam. "Yang kami periksa adalah nakhoda, masinis, dan ABK lainnya," kata Syaifudin kepada Tempo, Selasa, 19 Agustus 2014. (Baca: 18 Turis Selamat dari Kapal Karam Dibawa ke Bali)
Menurut Syaifudin, selain memeriksa lima awak kapal, Syahbandar juga mengerahkan para petugas untuk melakukan penyelidikan di lapangan. Namun, hingga pukul 12.00 WIT, Selasa, 19 Agustus 2014, belum bisa disimpulkan apa penyebab kapal yang mengangkut 20 turis dan lima ABK itu karam di Pulau Sangeang Api, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima. (Baca: Semalaman Terapung, Gadis Jerrman ini Selamat).
Syaifudin mengatakan tim gabungan sedang dibentuk untuk ikut serta dalam penyelidikan. Tim terdiri atas Syahbandar, Kesatuan Pengamanan Laut dan Perairan TNI AL, SAR dan Pol Airud.
Adapun proses pemeriksaan tahap awal terhadap lima awak kapal sudah selesai. Saat ini para awak kapal sedang beristirahat. "Para ABK itu kelelahan karena belum tidur dua hari," ujar Syaifudin. (Baca juga:Pemerintah: Selidiki Penyebab Kapal Turis Karam).
Awak kapal yang menjalani pemeriksaan adalah nakhoda kapal Muhamad Nujum, masinis Yan, mualim Roni, juru masak Wahyu, serta seorang penerjemah, Sali, yang juga bertindak sebagai agen perjalanan.
Baca Juga:
Dalam pemeriksaan awal, Muhamad Nujum mengatakan kapal yang dikemudikannya tiba-tiba bocor di bagian depan ketika akan masuk ke Pulau Sangeang Api. Saat itu angin cukup kencang dan arus laut menguat.
Sali menjelaskan, sebelum berangkat, tidak ada masalah dengan kapal, termasuk alat pelampung, alat komunikasi dan GPS. Demikian pula persediaan makan dan minum. Kapal juga baru menjalani perbaikan atau naik dok tiga bulan lalu.
Kapal pun telah mengantongi surat persetujuan berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Syahbandar Labuhan Kayangan, Lombok.
Menurut Sali, fasilitas penyelamatan di kapal cukup untuk semua penumpang saat kapal karam. "Malah jumlahnya berlebih. Di kapal itu ada satu sekoci penyelamat dengan kapasitas delapan orang. Mungkin karena kondisi yang ricuh, sulit terpantau siapa saja yang terangkut karena penumpang saling berebut," ucapnya.
Kapal tenggelam Sabtu, 16 Agustus 2014, usai mengantarkan para wisatawan melakukan diving di sekitar Sangeang Api. Kapal itu dilaporkan menabrak karang dan bocor sehingga tenggelam.
AKHYAR M NUR
Terpopuler
Fahri Hamzah Disebut Terima US$ 25 Ribu dari Nazar
Jadi Bos Pertamina, Apa Prestasi Karen
Bagaimana ISIS Hancurkan Toleransi Beragama di Irak?
Bagaimana PRT Pembunuh Bayi di Riau Dibekuk?
Marzuki Alie Disebut Terima US$ 1 Juta dari Nazar