TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengimbau warganya tidak mengerahkan massa ke Mahkamah Konstitusi saat sidang putusan sengketa pemilu presiden pada Kamis, 21 Agustus 2014.
Emil, sapaan akrab Ridwan, mengatakan pihak-pihak yang tidak puas dengan hasil putusan MK mengenai gugatan hasil pilpres harus mampu bersikap lapang dada. "Sebaiknya menyerahkan semua keputusan dan hasil sesuai sistem perundangan dan peradilan," ujar Emil di Bandung, Senin, 18 Agustus 2014.
Menurut Emil, keputusan yang ditetapkan MK pasti sesuai ketentuan hukum. Sebab, setiap keputusan tentunya hitam dan putih dan tidak ada yang abu-abu. "Bagi yang tidak puas, harus legowo menerima apa pun hasilnya," katanya.
Emil mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya warga Bandung, untuk mencermati keputusan MK dengan cara yang baik. Dia juga meminta warga Bandung menjaga kondusivitas dan tidak menimbulkan keresahan. "Bandung terkenal dengan pemilu paling damai, aman dan tertib. Mari jaga citra Bandung supaya selalu kondusif," ujar dia.
Untuk menghindari pergerakan massa ke Jakarta, Emil mengatakan Kepolisian Resor Besar Kota Bandung menggelar simulasi pengamanan keputusan MK di Tol Pasteur Kota Bandung selama satu jam. "Delapan pintu tol yang mengarah ke Jakarta akan dijaga secara berlapis untuk mengantisipasi adanya kelompok berskala besar," katanya.
RISANTI
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Mundur dari Pertamina, Karen Pindah ke Harvard
Tim Jokowi Tuding Saksi Tim Prabowo Ngarang
Mengapa ISIS Lebih Hebat dari Al-Qaeda?