TEMPO.CO, Jakarta - Saksi ahli yang dihadirkan Komisi Pemilihan Umum, Sangaji, mengatakan pemungutan suara yang menggunakan sistem noken di Papua dalam pemilu sebelumnya tak pernah dipermasalahkan.
"Penggunaan noken sejak pemilu pertama di Irian Jaya tahun 1971 sampai pemilu tahun 2014, bahwa sejak pemilu pertama tidak pernah dipersoalkan penggunaan noken, baik di kabupaten maupun di Provinsi Papua," ujar Sangaji di Ruang Rapat Pleno Mahkamah Konstitusi, Rabu, 13 Agustus 2014.
Menurut dia, sistem noken sempat dipermasalahkan pada pemilu 2009 di Kabupaten Yahukimo. Saat itu, berdasarkan hasil putusan Mahkamah Konstitusi, sistem ini tetap dipertahankan. Pertimbangannya, menurut Sangaji, untuk melestarikan kearifan lokal. "Biarkan saja mereka memilih pemimpinnya dengan cara mereka," ujar dia. (Baca: Mahfud: Rekonsiliasi Tunggu Sidang MK Usai)
Noken, menurut Sangaji, adalah sejenis kantong atau tas dari pintalan anggrek, kayu, atau benang yang digunakan masyarakat Papua, antara lain, untuk tempat hasil pertanian atau perkebunan, tempat ayunan balita pada sebagian etnis, tempat surat-surat penting, dan tempat keperluan lain sesuai dengan kebiasaan anggota masyarakat di pedalaman. Adapun, dalam pemilu, noken digunakan sebagai pengganti kotak suara. (Baca: Kakek Berumur 71 Tahun Senang Berorasi di MK)
Penggunaan sistem noken ini bervariasi di berbagai pedalaman. Secara umum, pemilihan dilakukan atas dasar kesepakatan sekelompok orang dengan kepala suku. Ada juga yang mengumpulkan warga pemilih di area TPS dan meminta pendapat warga dalam permusyaratan kampung. Setelah kesepakatan didapat, surat suara tersebut diletakkan dalam masing-masing noken yang merepresentasikan nomor urut peserta pemilu. "Kemudian penyelenggara mencatat dalam berita acara," kata Sangaji.
Sistem noken dipermasalahkan tim Prabowo-Hatta dalam pemilu presiden 2014 di 14 kabupaten, karena permusyawaratan dianggap tak terjadi di tingkat kampung. (Baca: KPU dan Bawaslu Minta MK Tolak Tuntutan Prabowo)
TIKA PRIMANDARI
Mengapa Pendukung Prabowo Berani Mengancam?
Lima Peran Robin Williams yang Tak Terlupakan
Rute Pendukung ISIS dari Indonesia Menuju Suriah
Sultan Yogya: ISIS Itu Kegagalan Memahami Islam
Chelsea Dapatkan Bek Roma, MU Gigit Jari Lagi