Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahun Ajaran Baru Mulai, Puluhan Siswa Belum Sekolah  

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Seorang siswa pada hari terakhir pendaftaran peserta didik baru di SMPN 22 Bandung, Jawa Barat, 5 Juli 2014. Tahun ini, penerimaan siswa baru di Bandung sesuai wilayah domisili dan seleksi PPDB online.  TEMPO/Prima Mulia
Seorang siswa pada hari terakhir pendaftaran peserta didik baru di SMPN 22 Bandung, Jawa Barat, 5 Juli 2014. Tahun ini, penerimaan siswa baru di Bandung sesuai wilayah domisili dan seleksi PPDB online. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Tahun ajaran baru sudah dimulai sejak Juli lalu, namun sekitar enam puluh anak calon siswa sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di Kota Bandung belum mendapatkan jatah sekolah. "Ini akibat kinerja Dinas Pendidikan Kota Bandung lambat menetapkan sekolah bagi calon siswa tersebut, sehingga anak-anak jadi korban," kata Ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Kota Bandung Asep B. Kurnia kepada Tempo, Senin, 11 Agustus 2014.

Menurut dia, sejak sebulan lalu, lembaganya sudah memberikan berkas calon siswa yang belum mendapatkan sekolah untuk diproses oleh Dinas Pendidikan. Namun, hingga kini, proses penetapan sekolah belum juga selesai. Hal itu, kata Asep, menyebabkan anak-anak kehilangan rasa percaya diri karena ketinggalan pelajaran. "Psikologi anak-anak menjadi terganggu. Orang tua juga gelisah," ujar Asep.

Asep mengatakan puluhan calon siswa di Kota Bandung tidak mendapatkan jatah sekolah karena Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Bandung 2014 menerapkan sistem rayonisasi. "Anak-anak jadi salah pilih sekolah. Imbasnya, mereka malah tidak kebagian sekolah karena kuota penuh," kata Asep.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung lewat peraturan wali kota menetapkan PPDB Kota Bandung 2014 menggunakan sistem rayonisasi. Peraturan ini mengatur bahwa setiap calon siswa diperbolehkan memilih dua sekolah dengan mengutamakan sekolah yang dekat dengan lokasi tempat tinggal. Apabila pada pilihan pertama calon siswa memilih sekolah yang dekat dengan tempat tinggal, dia akan diberi insentif poin persen dari nilai ujian nasional. Sedangkan pada pilihan kedua, calon siswa tidak wajib memilih sekolah yang dekat dengan lokasi tempat tinggal.

Asep mengatakan lembaganya mendapat aduan dari orang tua mengenai anaknya yang tidak masuk sekolah di pilihan pertama sebab kuotanya sudah penuh. Padahal, nilai ujiannya tinggi. Karena tidak bisa masuk sekolah pilihan pertama, anak itu tidak mau masuk sekolah hingga sekarang.

Yati, orang tua calon siswa, mengaku sudah mendaftarkan anaknya ke salah satu SMP negeri di Kota Bandung dengan menyerahkan surat keterangan tidak mampu (SKTM). Namun anaknya tidak diterima oleh pihak sekolah tanpa alasan yang tidak jelas. Lalu dia mengadu ke Dinas Pendidikan. Laporan yang masuk sebulan lalu ini tidak kunjung mendapat tanggapan. "Saya hanya ingin anak saya sekolah di sekolah negeri supaya lebih murah dan karena ayahnya sudah meninggal," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Jamil, 12 tahun, calon siswa yang tidak kebagian sekolah, mengaku malu dengan teman-temannya yang sudah memulai kegiatan belajar mengajar lebih dulu. Bahkan setiap hari Jamil selalu mengenakan seragam supaya teman-temannya mengira dia sudah bersekolah. "Saya suka bohong ketika ditanya sekolah jam berapa. Saya bilang saja, sekolah pagi," ujarnya.

Jamil adalah calon siswa yang tidak diterima di sekolah pilihan pertama dan kedua lantaran kuota sudah penuh. Untuk mendapatkan kejelasan ihwal penetapan sekolah, setiap hari Jamil datang ke Dinas Pendidikan bersama orang tuanya. "Saya pengin sekolah sekarang," ujar Jamil sambil menitikkan air mata.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Dadang Iradi mengatakan saat ini lembaganya masih terus memproses penetapan sekolah untuk siswa yang belum mendapatkan jatah sekolah. "Kami punya kewajiban sesuai petunjuk Wali Kota agar semua anak sekolah. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini selesai," katanya.

Menurut Dadang, sejak proses PPDB selesai, lembaganya terus memproses penetapan sekolah untuk siswa. Artinya, sekarang ini masih ada beberapa siswa yang belum selesai diproses. Tapi sebagian sudah tuntas. "Kami tetap prioritaskan untuk sekolah. Pendekatannya sesuai dengan rayonisasi yang ditetapkan oleh Wali Kota," kata Asep.

RISANTI | DICKY ZULFIKAR NAWAZAKI | ENI S.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Biaya Pendidikan Pilot di 5 Sekolah Penerbangan, Tembus Rp 1,8 M

15 Agustus 2023

Ilustrasi pilot. Istimewa
Biaya Pendidikan Pilot di 5 Sekolah Penerbangan, Tembus Rp 1,8 M

Biaya pendidikan pilot berkisar Rp500 jutaan sampai Rp1,8 miliar tergantung jenis lisensi, meliputi Lisensi Pilot Pribadi (PPL) hingga Lisensi Pilot Komersial (CPL)


Cara Daftar PIP Kemendikbud 2023, Cek Syarat dan Besaran Bantuannya

6 Juli 2023

Sejumlah siswa menyeberangi Sungai Ciujung untuk sekolah di Desa Sukaluyu, Cikadu, Cianjur Selatan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu, 10 Agustus 2022. Siswa menerjang sungai karena tidak ada akses jalan lain untuk menuju sekolah mereka sejak 2018. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Cara Daftar PIP Kemendikbud 2023, Cek Syarat dan Besaran Bantuannya

Simak cara daftar PIP Kemendikbud 2023 di sini.


BSU Tahap Empat Cair, Perencana Keuangan Ingatkan Pemenuhan Kebutuhan sebagai Prioritas

4 Oktober 2022

Ilustrasi Bantuan Subsidi Upah. shutterstock.com
BSU Tahap Empat Cair, Perencana Keuangan Ingatkan Pemenuhan Kebutuhan sebagai Prioritas

Perencana Keuangan mengatakan dana BSU mestinya difokuskan untuk bisa mengatasi kewajiban dulu, seperti untuk kurangi utang dan biaya anak sekolah.


Tips Menyiapkan Dana Pendidikan Anak dalam Setahun

3 Agustus 2020

Ilustrasi anak siswa Sekolah Dasar (SD). TEMPO/Prima Mulia
Tips Menyiapkan Dana Pendidikan Anak dalam Setahun

Biaya sekolah semakin mahal, apalagi swasta. Untuk itu, orangtua perlu menyiapkan dana pendidikan lebih awal. Begini caranya.


Susul Gopay, OVO Juga Siap Layani Pembayaran SPP

19 Februari 2020

Ilustrasi GoPay atau GoBills. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Susul Gopay, OVO Juga Siap Layani Pembayaran SPP

OVO menyatakan siap menyusul pesaingnya, Gopay, untuk melayani pembayaran biaya sekolah alias SPP.


Jadi Kenyataan, Kini Bayar SPP Benar-benar Bisa Pakai Gopay

17 Februari 2020

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memberikan sambutan pada puncak peringatan HUT Ke-74 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 30 November 2019. Acara tersebut mengangkat tema
Jadi Kenyataan, Kini Bayar SPP Benar-benar Bisa Pakai Gopay

Kini, biaya sekolah seperti SPP bisa dibayar dengan Gopay melalui fitur Gojek GoBills.


Kiat Jessica Iskandar Mengumpulkan Biaya Sekolah Anak

7 Desember 2018

Jessica Iskandar bersama putranya, El Barack, menyapa sejumlah anak asuh di Rumah Singgah Bina Anak Pertiwi di Jakarta, Selasa, 12 Juni 2018. TEMPO/Nurdiansah
Kiat Jessica Iskandar Mengumpulkan Biaya Sekolah Anak

Meski baru berusia 4 tahun, anak Jessica Iskandar sudah punya penghasilan sendiri yang cukup besar sehingga cukup untuk biaya sekolahnya nanti.


Biaya Sekolah Anak Mahal, Ini yang Dilakukan Eriska Rein

28 November 2018

Eriska Rein. Tabloidbintang.com
Biaya Sekolah Anak Mahal, Ini yang Dilakukan Eriska Rein

Untuk mengantisipasi biaya sekolah anak yang mahal, Eriska Rein mengaku sudah mempersiapkan segalanya sejak dini.


BI: Tingginya Inflasi Inti Disebabkan Biaya Sekolah

3 Agustus 2018

Sejumlah siswa menunjukkan kartu gratis wajib belajar 12 tahun ketika Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menyerahkan bantuan biaya sekolah di Yayasan Al-Khairiyah, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (24/8). ANTARA/Ardiansyah Indra Kumala
BI: Tingginya Inflasi Inti Disebabkan Biaya Sekolah

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan inflasi inti pada Juli 2018 sebesar 0,41 persen.


Bekasi Batal Berikan Dana Hibah Pendidikan ke Jawa Barat

10 Agustus 2017

Sebanyak 72 pelajar di SMA Negeri 10, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi nasibnya terkatung-katung. TEMPO|Adi Warsono
Bekasi Batal Berikan Dana Hibah Pendidikan ke Jawa Barat

Dana hibah sebesar Rp 40 miliar untuk membantu biaya pendidikan SMA/SMK dari Pemerintah Kota Bekasi batal diberikan ke provinsi Jawa Barat.