TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian terus menggeber pemetaan dan antisipasi terkait dengan aktivitas jaringan Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS. Hal ini dilakukan setelah polisi baru saja membekuk anggota ISIS bernama Afif Abdul Majid.
"Upaya pengembangan dan pendalaman hasil penangkapan terus dilakukan, supaya kasus ini bisa diungkap secara mendalam," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Inspektur Jenderal Ronny Frankie Sompie melalui pesan pendek, Ahad, 10 Agustus 2014. (Baca: Warga Segel Masjid Terduga ISIS di Sidoarjo)
Menurut Ronny, operasi itu dilakukan penyidik Detasemen Khusus 88 Antiteror bersama Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, pada Sabtu malam, 9 Agustus 2014, polisi menangkap Afif Abdul Majid. Afif merupakan ketua harian organisasi Islam radikal terbesar pimpinan terpidana teroris Abu Bakar Ba'asyir, Jamaah Ansharut Tauhid.
Afif dicokok polisi ketika sedang berada di depan toko penjual makanan kebab. "Penangkapan dilakukan di pinggir jalan, depan toko kebab," ujar Ronny, Sabtu malam, 9 Agustus 2014. (Baca: Polisi: Penangkapan Teroris Jatiasih Terkait ISIS)
Ronny mengaku kronologi penangkapan yang dilakukan di Jalan Wibawa Mukti, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi, itu belum jelas.
Polisi meyakini Afif mendeklarasikan diri bergabung dengan ISIS. "Selain itu, dia terlibat pendanaan terhadap Ubaid di Aceh pada 2010," tutur Ronny merujuk Ubaid Al-Lutfi Haidaroh Al-Abu Jakfar, teroris yang aktif mendanai Abu Bakar Ba'asyir di Aceh. (Baca: Ini Sosok Terduga Teroris Pendukung ISIS)
MUHAMAD RIZKI
Terpopuler:
Jokowi Angkat Hendropriyono sebagai Penasihat
UIN Jakarta Ungkap Kejahatan Seks ISIS
Bendera ISIS Berkibar di Samping Kantor Polisi
Imigrasi Pindah ke Terminal 2, Ini Kata Denny Indrayana
Jokowi Disalahkan Tak Ada Premium di SPBU Rest Area