TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah pada siang ini mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi di Jalan HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan. Anis mengatakan dia datang untuk mengkonsolidasikan data dan mengadvokasi para tenaga kerja Indonesia yang mengalami pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
"Mendiskusikan advokasi strategis ke depan untuk membongkar seluruh praktek kolusi yang berlangung selama tahunan," kata Anis di gedung KPK, Rabu, 6 Agustus 2014. Menurut dia, dari awal pemberlakuan prosedur pemulangan TKI pada 1986 hingga saat ini, kolusinya tidak pernah tersentuh.
Karena itulah Anis membawa langsung enam TKI yang pernah mengalami pemerasan dengan periode waktu dan negara asal yang berbeda-beda. Di antaranya tahun 2004 dan 2011. Para buruh migran ini tercatat sebagai pekerja di Kuwait, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Malaysia. (Baca: Marak Calo TKI di Soekarno-Hatta, Ini Dalangnya)
Anis mengatakan setiap hari terdapat 800-1.000 TKI yang hilir-mudik di Bandara Soekarno-Hatta. Menurut dia, lebih dari 45 persen dari jumlah tersebut mengalami pemerasan setiap hari.
"Dalam 1 satu hari, 400-500 orang, bahkan bisa lebih, yang diperas. Ada sepuluh modus berlangsung dari tahun 1986. Ini sistematis," ujarnya. Dia menduga pemerasan TKI ini melibatkan banyak institusi. Soalnya, pemulangan pahlawan devisa itu dikelola banyak pihak, seperti polisi, TNI, Angkasa Pura, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja, serta perusahaan swasta.
"BNP2TKI Melanggengkan era sebelumnya. Alih-alih reformasi yang didorong, tapi sama sekali tidak," katanya. (Baca: KPK dan Migrant Care Koordinasi Soal Pungli TKI)
Sebelumnya, KPK bersama Bareskrim Polri serta Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan menggelar inspensi mendadak untuk memantau pelayanan pemulangan TKI di Soekarno-Hatta pada 26 Juli lalu. Tim gabungan itu berhasil mencokok dua anggota Polri, satu anggota Pomdam Jaya, dan 15 preman yang diduga melakukan pemerasan. Seusai operasi, KPK menyatakan akan menelisik keterlibatan pihak lain. Termasuk kemungkinan keterlibatan BNP2TKI.
LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler:
Tabrak Bocah, Bus Tenjo-Kalideres Dibakar Warga
Pendukung Prabowo Terobos Barikade dengan Motor
Moreno Soeprapto Yakin Prabowo-Hatta Menang
Pria Berjanggut Dilarang Naik Bus di Xinjiang