TEMPO.CO, Tulungagung - Kepolisian Resor Tulungagung menyebar anggota intelijen ke kawasan perbukitan untuk memantau kemungkinan masuknya jaringan Islam State of Iraq and Syria (ISIS). Kawasan perbukitan Tulungagung pernah menjadi lokasi persembunyian teroris jaringan Poso sebelum dibongkar Detasemen Khusus 88.
Kepala Kepolisian Resor Tulungagung Ajun Komisaris Besar Whisnu Hermawan Februanto mengatakan perbukitan itu antara lain di Kecamatan Pagerwojo yang jauh dari keramaian. Mereka disebar ke berbagai titik untuk memantau aktivitas penduduk serta mengawasi potensi pergerakan ISIS. "Kami sudah sebar intelijen ke tempat-tempat itu," katanya kepada Tempo, Selasa, 5 Agustus 2014. (Baca: Pendukung Pemimpin Milisi ISIS Dibaiat di Malang)
Kabupaten Tulungagung, menurut Whisnu, sangat rawan menjadi tempat beroperasinya jaringan teroris. Pada Juli 2013, anggota Detasemen Khusus 88 Anti-Teror menyergap dan menembak mati dua orang teroris jaringan Poso di tempat itu. Tak ada yang tahu bahwa para teroris itu sudah berdiam di Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, cukup lama sebelum terendus Densus.
Lokasi tersebut cukup tersembunyi karena seluruh kawasan berupa hutan dan perbukitan. Berada di lereng Gunung Wilis, kawasan Pagerwojo cukup strategis menjadi tempat persembunyian karena jauh dari pusat kota dan keramaian. Demikian pula sifat penduduknya yang ramah dan terbuka kepada siapa pun menjadi peluang masuknya teroris yang berkedok menyebarkan ajaran Islam.
Selain mengerahkan intelijen, Whisnu juga merapatkan seluruh jajaran polsek di wilayahnya untuk terus berkoordinasi dengan perangkat desa dan rukun tetangga. Dengan demikian, setiap pergerakan sekecil apa pun di masyarakat akan cepat terpantau dan ditangani dengan baik. "Hingga saat ini belum ada tanda-tanda pergerakan ISIS," katanya.
Selain melakukan langkah pengawasan dan pengamanan, Polres Tulungagung juga mensosialisasikan organisasi ISIS ini kepada tokoh agama dan masyarakat, khususnya di kawasan terpencil. Hal ini untuk memberikan pemahaman tentang organisasi itu agar tak terjebak pada kegiatan terorisme berkedok agama. (Baca juga: Milisi ISIS Klaim Membunuh 1.700 Warga Irak)
HARI TRI WASONO
Berita Lain
Massa Kubu Prabowo-Hatta Paksa Gembok KPU
Tim Prabowo Minta Pemilihan Ulang di 33 Provinsi
Dirjen Pemasyarakatan Benarkan Foto Baiat Ba'asyir di LP
12 Pria Disunat Paksa atas Permintaan Istri Mereka