TEMPO.CO , Bandung -- Arus balik pemudik dan wisatawan dari arah timur Jawa Barat dan Bandung tujuan Jakarta terus meningkat di tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi pada Jumat malam, 1 Agustus 2014. Puluhan ribu di antaranya masuk dari Gerbang Pasteur dan Gerbang Cileunyi.
Berdasarkan pantauan Tempo di ruang CCTV Kantor PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Bandung, arus balik pemudik dan pelancong tampak antre menjelang pintu loket masuk tol Pasteur dengan ekor di lampu merah simpang Jalan Dr Junjunan menyambung hingga Jembatan Paspati.
Begitupun menjelang loket masuk di Gerbang Cileunyi. Ekor antrean tampak mengular ke belakang ke arah jalur Nagreg-Rancaekek-Cileunyi. "Namun arusnya terus mengalir dan lancar setelah memasuki tol," ujar Willy, piket Sentra Komunikasi PT Jasa Marga Purbaleunyi di kantornya, Jumat, 1 Agustus 2014.(Baca : Lebaran Kedua, Bandung-Garut Macet 37 Km)
Merujuk data otoritas gerbang tol, total kendaraan roda empat yang masuk via loket Cileunyi sejumlah 15.621 pada shift pertama pukul 07.00-14.00, Jumat, 1 Agustus 2014. Jumlah ini meningkat dibanding arus pada periode yang sama kemarin, sebanyak 12.968 unit. Adapun arus keluar sebanyak 9.319 unit.
Di Gerbang Pasteur, arus masuk tol tercatat sebanyak 11.504 unit sejak pukul 07.00 hingga pukul 14.00. Jumlah tersebut sedikit menurun dibanding kemarin, sebanyak 12.172 unit. Adapun arus keluar tol sebanyak 12.828 unit. Arus keluar tol Pasteur ini diduga merupakan gabungan arus pelancong ke Bandung dengan arus balik pemudik.
Pantauan CCTV Purbaleunyi juga memperlihatkan arus mengalir padat lancar di ruas KM 93 dan KM 97. Arus lebih padat nyaris merayap tampak antara lain di Simpang Susun Sadang, di KM 72 serta di KM 67. "Arus arah Jakarta semakin padat namun tetap mengalir,"kata Willy. Willy enggan menduga-duga ihwal kapan puncak arus balik di tol Purbaleunyi terjadi. "(Saya) tidak berani memastikan. Jangan-jangan nanti kenyataannya berbeda," kata dia.
ERICK P. HARDI
Berita Terpopuler
Jokowi Diingatkan Soal Jatah Menteri buat Partai
Pemakan Semut, Tampak Lemah tapi Mematikan
Kenapa ISIS Berpotensi Membahayakan Indonesia
Syafi'i Maarif: Dukung ISIS Itu Sinting