TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 880 perlintasan kereta api di Jawa Timur belum berpalang pintu. Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Jawa Timur Wahid Wahyudi mengatakan akan menerjunkan petugas untuk mengawasi perlintasan tersebut. "Sebanyak 880 perlintasan itu memang belum ada apa-apanya," kata Wahid, Rabu, 16 Juli 2014.
Menurut Wahid, perlintasan sebidang di Jawa Timur ada 1.400. Dari jumlah itu, 350 di antaranya sudah berpalang pintu. Sedangkan 170 perlintasan telah dipasang early warning system. Sistem itu bekerja 1 kilometer sebelum kereta api melewati perlintasan. Lampu merah akan menyala dan ada suara audio yang menginformasikan bahwa kereta akan melintas.
Early warning system itu diprioritaskan dipasang di lokasi perlintasan yang ramai kendaraan. Rencananya, sistem peringatan itu akan dipasang di seluruh perlintasan yang belum berpalang pintu. Apalagi sekarang sudah zaman teknologi, sehingga buka-tutup palang pintu tidak lagi dilakukan secara manual. "Tapi karena dana masih terbatas, jadi pemasangan dilakukan bertahap. Sementara baru 170 dulu," kata Wahid. (Baca: Jelang Mudik, KAI Diminta Pinjamkan Lahan ke ASDP)
Untuk perlintasan yang belum berpalang pintu, Dinas Perhubungan bekerja sama dengan jajaran kepolisian akan mengawasi perlintasan yang rawan kecelakaan dan kemacetan. Total personel dinas perhubungan kabupaten/kota yang dikerahkan sebanyak 4.000 orang untuk berjaga selama arus mudik dan balik Lebaran.
Direktur Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Verdianto Iskandar Betticaca menambahkan, rambu pendahulu petunjuk jalan telah dipasang di sejumlah perlintasan yang tak berpalang pintu. Sisanya akan ditempatkan palang pintu manual dan tanda peringatan sebelum kereta api melintas. "Sebelum ada kereta, mungkin akan dipakai palang sementara," ujarnya.
Selama operasi Ketupat berlangsung mulai H-7 hingga H+7 Lebaran, Polda Jawa Timur melibatkan 9.904 personel untuk memberikan pelayanan dan pengamanan di jalur-jalur rawan macet dan kecelakaan. (Baca: Berapa Jumlah Pemudik dari Jakarta Tahun Ini?)
AGITA SUKMA LISTYANTI
Terpopuler
Saking Miskinnya, Nenek Ginem Makan Bangkai
Kelulusan SBMPTN Dimumkan Sore Ini
Relawan Jokowi-JK Temukan Penggelembungan Suara