TEMPO.CO, Surakarta - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, berencana membuat menara pandang di tepi Bengawan Solo. Mereka berharap menara pandang itu bisa menarik kunjungan wisatawan yang penasaran dengan sungai yang terkenal hingga luar negeri lewat lagu gubahan maestro keroncong Gesang itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta Eny Stasni Suzzana mengatakan pihaknya telah menemukan titik yang dianggap cocok untuk membuat menara pandang. "Selama beberapa bulan ini kami memang berusaha mencari titik yang terbaik," katanya, Jumat, 6 Juni 2014.
Lokasi yang dipilih di kawasan Pucang Sawit untuk menara pandang itu. "Kebetulan di tempat tersebut ada kelokan sehingga pemandangan cukup bagus," ujarnya. Apalagi, di tempat itu sudah ada taman tepi sungai yang telah dibangun beberapa tahun sebelumnya.
Menurut Eny, pihaknya hanya bertugas menentukan lokasi pembangunan. "Sedang pelaksanaan pembangunan akan melibatkan dinas lain," katanya. Instansi yang akan terlibat dalam pembangunan itu di antaranya adalah Dinas Tata Ruang Kota serta Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
Dia belum dapat memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan menara pandang. "Nanti akan dibicarakan desain perencanaannya terlebih dahulu," ucapnya. Dia berharap pembangunan menara pandang bisa terlaksana pada tahun depan.
Bagi Eny, keberadaan menara pandang penting untuk menarik wisatawan. Menurut dia, banyak wisatawan dari luar negeri yang penasaran dengan sungai terpanjang di Jawa itu, terutama dari Jepang dan Belanda. "Mereka mendengar nama sungai itu melalui lagu keroncong Bengawan Solo," katanya.
Wali Kota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo, juga berharap Bengawan Solo bisa menjadi destinasi wisata baru. "Pelaku pariwisata bisa menjual paket wisata sungai," ujarnya. Saat ini, Surakarta juga tengah menata sungai dalam kota yang bernama Kali Pepe untuk dijadikan sebagai obyek wisata air.
Selain itu, dia juga berencana untuk mengaktifkan kembali parit yang mengelilingi Benteng Vastenburg. "Kemarin sudah dicoba diisi air, tapi ternyata masih merembes," katanya. Pihaknya akan segera menambal dinding parit di benteng peninggalan kolonial itu.
AHMAD RAFIQ