TEMPO.CO, Maros - Al-Quran dari Kementerian Agama yang beredar di Maros banyak yang salah cetak. Padahal, seribu ekslempar kitab suci itu telanjur dibagikan kepada instansi dan sekolah di Maros sejak dua bulan lalu. "Temuan kesalahan cetak itu telah kami sampaikan ke pusat," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maros, Syamsuddin, Rabu, 30 April 2014.
Kesalahan cetak yang terjadi pada kitab suci itu pertama kali ditemukan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros. Kepala Subbagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Maros, Muhammad Sunusi, mengatakan Al-Quran yang diadakan Kementerian Agama RI tahun 2013 banyak kejanggalan. Al-Quran yang dicetak CV Aneka Ilmu itu tidak memiliki juz 14 sampai 16, artinya surat Al-Hijr sampai Al-Kahfi hilang. Begitu pula dengan surat Ibrahim yang tidak tuntas dan justru bersambung dengan surat Al-Ahzab. Sedangkan surah Yassin berulang dua kali. Juga ada lompatan halaman 232 ke 377 dan halaman 424 ke 281.
Untuk itu, dia meminta kepada seluruh instansi dan sekolah yang mendapat pembagian Al-Quran itu segera mengembalikan ke kantor Kementerian Agama Maros untuk memastikan apakah seluruh kitab suci itu salah cetak atau hanya sebagian.
Kepala Bagian Mental dan Spritual Sekretariat Daerah Kabupaten Maros, Nasiruddin, mengatakan akan menarik Al-Quran salah cetak itu. "Persoalan ini tidak main-main, ini masalah kitab suci," kata dia.
JUMADI
Terpopuler:
Jalinan CintaTak Direstui,Jagal Tangerang Beraksi
Bantai Munchen 4-0, Madrid Lolos ke Final
Ahok Tak Percaya Survei Kemiskinan BPS