TEMPO.CO, Yogyakarta - Gunung Merapi sering mengeluarkan suara dentuman dan gelegar dalam beberapa hari ini. "Namun suara gemuruh itu itu belum menunjukkan akan adanya erupsi magmatis, erupsi dengan disertai keluarnya magma dan material baru," kata Subandriyo, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTK) Yogyakarta, Selasa, 29 April 2014.
Menurut dia, data seismik menunjukkan hal itu adalah letusan minor akibat tingginya pelepasan gas. Letusan minor tersebut disertai meluncurnya material bekas erupsi 2010 atau material lama. Lontaran batu pijar juga terjadi, sehingga sering mengakibatkan hujan batu, pasir, dan hujan abu di sekitar gunung. Lontaran itu rata-rata mencapai 1 kilometer. Namun gas yang keluar dominan CO2.
Baca Juga:
Subandriyo mengatakan, jika erupsinya ke arah magmatis, akan ditandai dengan banyaknya gempa. Kegempaan juga akan disertai adanya retakan-retakan akibat desakan magma. Namun saat ini kegempaan, sesuai dengan data seismik, sangat minim, sehingga belum akan mengarah ke erupsi magmatis. "Erupsi minor belum mengarah ke erupsi magmatis," ujarnya.
Saat ini status Gunung Merapi masih pada level aktif normal. Namun, jika ada peningkatan aktivitas gunung yang mengarah ke erupsi magmatis, status itu akan segera dievaluasi untuk dinaikkan menjadi waspada.
Kepala Badan Geologi Surono menyatakan suara-suara gemuruh bisa disebut sebagai sonic boom. Hal itu terjadi karena rekahan karena fluida (magma, gas, dan uap yang bersifat mengalir) tekanan tinggi naik ke permukaan. Sedangkan penyebab terjadinya rekahan adalah karena terhalangnya batuan yang rapat dan ditabrak fluida. "Fenomena ini terekam sebagai gempa. Jika rekahannya menerus karena fluida dengan volume besar berombongan naik ke permukaan ditambah getaran fluida tekanan tinggi, disebut tremor," kata Surono--yang akrab dengan panggilan Mbah Rono.
Data kegempaan di BPPTKG, pada 27 April 2014 terjadi 7 kali gempa guguran, 3 kali gempa multifase, dan 1 kali gempa tektonik. Pada 28 April lalu terjadi gempa guguran 1 kali, gempa tektonik 7 kali, dan gempa low ferquency 4 kali. Pada 29 April hingga pukul 07.00 WIB terjadi 1 kali gempa guguran dan 4 kali gempa low frequency.
MUH SYAIFULLAH
Terpopuler
Kata Istri PM Malaysia Soal MH370
Mesin Penjual Mariyuana Pertama Dunia Ada di AS
Kasus Kematian Aktivis Lingkungan Meningkat Tajam