TEMPO.CO, Pamekasan - Kantor Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dikepung massa calon legislator dari Partai Demokrat, Nur Fatilah, Selasa sore, 15 April 2014. Mereka memprotes bagi-bagi suara antar-caleg Demokrat di daerah pemilihan Pamekasan 2 antara Halili dan Muhammad Halil.
"Kami tidak akan pulang sampai sebagian suara Halil, caleg Demokrat nomor 7, dikembalikan kepada Halili, caleg Demokrat nomor 3," kata koordinator massa, Abdus Sukur, kepada Tempo. Massa pendukung Nur Fatilah sempat saling dorong dengan polisi yang berjaga di pintu masuk kantor Panwaslu. Massa berusaha masuk karena tidak ditemui anggota Panwaslu Pamekasan.
Menurut Sukur, bagi-bagi suara terungkap setelah dilakukan proses rekapitulasi di tingkat PPK. Awalnya, kata dia, berdasarkan data perolehan suara yang dimiliki saksi Demokrat, Nur Fatilah memperoleh suara terbanyak antar-caleg Demokrat di daerah pemilihan Pamekasan 2. Namun, setelah dihitung PPK, suara terbanyak malah diraih Muhammad Halil. "Kami dapat informasi kalau suara Halil bertambah karena suara caleg lainnya Halili dibagikan kepada Halil." (Baca: Ribuan Surat Suara Hilang, Banyak Warga NTT Kecele)
Sukur menambahkan, pihaknya juga telah mengantongi berbagai bukti kecurangan bagi-bagi perolehan suara caleg, berupa form model C1 dan D1. "Sudah kami serahkan ke Panwaslu."
Massa Nur Fatilah membubarkan diri setelah didatangi seorang petugas Panwaslu. Sang petugas mengatakan besok akan ada keputusan dari Panwaslu atas laporan kecurangan itu.
MUSTHOFA BISRI
Berita Terpopuler
Siswa TK Internasional Diduga Alami Pelecehan
Modus Pelecehan Seksual Murid TK Internasional
Bocah Korban Pelecehan: Stop, Please Don't Do That
Pelaku Sodomi Murid TK Internasional Berkomplot