TEMPO.CO, Jember - Sedikitnya lima murid sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengalami depresi akibat memikirkan ujian nasional (UN). Kelima murid sejumlah SMA negeri itu harus menjalani terapi di poli jiwa Rumah Sakit Daerah dr Soebandi, Jember, akhir pekan lalu. "Mereka sangat labil, depresi berat. Hari ini entah ikut ujian atau tidak," kata Kepala Instalasi Psikiatri RSD dr Soebandi, Justina Evy Tyaswati, Senin siang, 14 April 2014.
Kelima orang murid itu masuk pada Jumat dan Sabtu, 10-11 April 2014. Mereka mengaku takut menghadapi ujian nasional yang mulai digelar hari ini. "Tidak sampai rawat inap, hanya konsultasi dan rawat jalan saja," kata Evy.
Saat mereka datang untuk berobat, menurut Evy, kondisi kejiwaan mereka tampak sangat tertekan dan labil. Mereka juga sangat sulit diajak berkomunikasi. Dalam konsultasi dan pemeriksaan tim psikiatri, kelima murid itu mengaku tertekan karena harus mengikuti berkali-kali ujian percobaan (try out). "Selain itu, juga faktor tuntutan dan target yang terlalu tinggi saat ujian nasional," katanya. (Baca : KPAI Ikut Awasi Penyelenggaraan Ujian Nasional).
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Jember Hariono mengakui ada dua orang muridnya yang mengalami depresi sebelum menghadapi UN tahun ini. Namun, pada hari pertama ujian nasional yang digelar hari ini, kedua anak itu sudah masuk. "Sudah mengikuti ujian. Hanya, seorang tadi sempat sakit pusing dan gangguan pencernaan sehingga harus dirawat di UKS, dengan tetap mengerjakan soal ujian," katanya. (Baca :4 Faktor Penentu Kelulusan Ujian Nasional).
MAHBUB DJUNAIDY
Berita Terpopuler
Bayi Meninggal di Pesawat Lion Air
Lompat dari Kereta, Pembunuh Juragan Bakso Lolos
Tekuk Chong Wei, Simon Juara Singapura Terbuka